Hal ini membuat umat Muslim di Indonesia turut menyemarakkan perayaan ini. Bahkan telah menjadi tradisi di setiap malam pergantian tahun baru.
"Kita ikut karena tahun baru itu digunakan oleh pemerintah," terang jemaah itu.
Perihal pertanyaan terkait perayaan ini, Buya Yahya menjawab secara tegas bahwa yang menjadi permasalahan terletak pada budaya.
Perayaan tersebut, kata Buya Yahya, lebih menekankan soal kebiasaan dan budaya, seakan-akan membuat umat Muslim dan seluruh umat manusia di dunia sangat berantusias menyemarakkan Tahun Baru Masehi.
"Tahun baru Masehi bukan yang dipermasalahkan, tetapi kebiasaan dan budaya yang terjadi di tahun baru tersebut," jelas dia.
Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon ini memberikan contoh kebiasaan buruk kerap kali terjadi dalam perayaan Tahun Baru Masehi.
Ia merincikan kegiatan seperti pesta pora, foya-foya, hura-hura, mengonsumsi khamr, pergaulan bebas, melakukan tindakan asusila, dan perbuatan maksiat lainnya sering terjadi di momen tersebut.
Load more