"Hadis yang paling tinggi itu shahih, di bawah hadis shahih itu hasan, di bawah hadis hasan itu dhaif, di bawah hadis dhaif itu maudhu’," jelasnya.
Berikut penjelasan hadis berdasarkan tingkatan derajatnya.
Hadis Shahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan kuat hafalannya, serta matannya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an atau hadis lain yang lebih kuat.
Sementara Hadis Hasan adalah Hadis yang hampir serupa dengan hadis shahih, tetapi perawinya memiliki hafalan yang tidak sekuat perawi hadis shahih.
Kemudian untuk Hadis Dhaif adalah hadis yang lemah karena salah satu syarat hadis shahih atau hasan tidak terpenuhi, misalnya sanadnya terputus atau perawinya tidak terpercaya.
Terakhir, Hadis Maudhu', ini adalah hadis palsu yang dibuat oleh seseorang dengan sengaja, biasanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Menurut Ustaz Abdul Somad, ada kelompok orang yang memang secara tegas tidak mau mengamalkan apa yang ada di dalam hadis yang dhaif.
UAS menjelaskan, ada perbedaan di kalangan kelompok umat Islam tentang pengamalan hadis.
“Ada sekelompok orang tidak mau mengamalkan hadis dhaif, asal hadis itu dhaif jangan amalkan," ujar Ustaz Abdul Somad.
Load more