tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat membagikan amalan yang dapat melancarkan rezeki untuk memutus masalah pengangguran dan kesulitan meraih keturunan.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan solusi melalui amalan ini agar hajat minta rezeki memutus sebagai pengangguran dan diberikan keturunan langsung didengar oleh Allah SWT.
UAH menyebutkan amalan yang dibagikannya sebagai cara meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
"Jika kamu punya keinginan, punya harapan, punya doa ingin cepat dijawab, maka tingkatkan taqwa kamu kepada Allah, tingkatkan taqwa disebutkan 115 kali dalam Al Quran dan takwa itu semua jenis amalan saleh," ungkap UAH dilansir dari kanal YouTube Audio Dakwah, Selasa (31/12/2024).
Perihal pengangguran menjadi ciri-ciri bahwa seorang mukmin masih belum menikmati aliran rezeki atas pemberian dari Allah SWT.
Pengangguran dalam agama Islam memiliki arti kondisi di mana seseorang sama sekali tidak mempunyai penghasilan.
Seorang mukmin sangat sulit menggapai kebutuhannya karena masih belum mendapat guyuran rezeki selama menjalani kebutuhan hidupnya.
Namun, pengangguran juga bisa menunjukkan bahwa seseorang sangat malas mencari dan bekerja keras di hidupnya. Sebab, Islam tidak menyukai sifat ini.
Bahwasanya Islam menganjurkan bahwa orang mukmin senantiasa bekerja keras dan terus mencari nafkah untuk kebutuhan hidupnya.
Orang yang bekerja telah berupaya melalui proses ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT untuk mencapai keinginannya meraih aliran rezeki seluas samudera.
Allah SWT akan menghendaki aliran rezeki yang telah ditetapkan kepada hamba-hamba-Nya yang mau berusaha bekerja keras.
Dalam Surat An Najm Ayat 39-40 menunjukkan setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil untuk menerima hajat berupa rezeki, Allah SWT berfirman:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ, وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ
Artinya: "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)." (QS. An Najm, 53:39-40)
Anjuran bekerja agar tidak menjadi pengangguran serupa dengan pembahasan mengenai keturunan sebagaimana tanda rezeki dari Allah SWT.
Bahwasanya keturunan ingin mempunyai anak membawa keberkahan dan karunia dari Allah SWT.
Bagi orang semakin memiliki banyak anak akan dilimpahkan rezeki bertubi-tubi karena kehadiran buah hati merupakan hal terindah dan kenikmatan atas kehendak-Nya.
Kehadiran anak menandakan rezeki dilimpahkan kepada mereka yang telah dipenuhi keinginan mendapatkan keturunannya tercantum dalam Surat Al Isra Ayat 31, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا
Artinya: "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar." (QS. Al Isra, 17:31)
Dalam penjelasan di atas memunculkan kesimpulan bahwa keinginan rezeki harus disertakan dengan usaha dan melalui tindakan secara nyata.
UAH membagikan kisah Nabi Ibrahim AS yang diberkahi keturunan setelah bertahun-tahun istrinya mandul karena melakukan amalan kebaikan.
"Buka Al Quran surat ke-51 ayat 24-30 paling kanan sebelah bawah," saran dia.
Direktur Quantum Akhyar Institute ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mendapat kisah cerita bahwa Nabi Ibrahim AS mendapat tamu tidak dikenal tengah malam.
Sesungguhnya, tamu tersebut merupakan malaikat yang sedang menyamar sebagai manusia tiba-tiba mengucap salam dan dibalas oleh Nabi Ibrahim AS.
Uniknya, Nabi Ibrahim AS memiliki niat untuk menemui keluarganya. Setelah itu, beliau langsung mendatangi tamu-tamu tersebut sambil memberikan daging anak sapi telah dibakar untuk disantap mereka.
Tamu-tamu tersebut enggan makan daging bakar anak sapi tersebut membuat Nabi Ibrahim AS merasa heran.
Tamu yang sesungguhnya malaikat itu membagikan kabar baik bahwa Nabi Ibrahim AS akan dikaruniai anak dan melahirkan Nabi Ishaq AS.
"Kata orang penyakitnya tidak akan sembuh, kata orang proyek ini mustahil, kata orang ini enggak bisa, maka rumus Qurannya, kerjakan amalan yang tidak biasa," jelas dia.
"kerjakan amalan yang sifatnya di atas rata-rata," sambungnya menambahkan.
UAH menjelaskan berbagai amalan yang tidak biasa, seperti bangun tidur di sepertiga malam untuk ibadah, menghafal 30 juz Al Quran, dan lain-lain.
Pendakwah karismatik itu menjamin hajat yang digetarkan melalui ketulusan melakukan berbagai amalan tersebut sebagai solusi terbaik.
"Begitu selesai amalan itu maka bermohonlah kepada Allah untuk mengabulkan apa yang Anda mintakan," tandasnya.
(hap)
Load more