Hewan kerap kali bertasbih dan menyeru nama Allah SWT di setiap aktivitas kehidupannya.
Dalam dalil Al Quran dari Sura Al Isra Ayat 44 menerangkan setiap makhluk yang bernyawa khususnya hewan bertasbih kepada-Nya, Allah SWT berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
Artinya: "Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Al Isra, 17:44)
Hewan membutuhkan kasih sayang dan perlindungan sebagaimana makhluk hidup yang memiliki kedudukan rendah daripada manusia.
Namun, ada beberapa penjelasan dalam agama Islam mengenai anjuran hewan yang boleh dibunuh dan dilindungi oleh manusia.
Perihal tikus telah mendapat perspektif sebagai hewan pengerat karena bisa memberikan hama dan menularkan penyakit kepada manusia.
Islam juga menyebutkan status tikus merupakan hewan berbahaya yang boleh dibunuh sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis riwayatnya, seperti ini bunyinya:
Load more