tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan oleh setiap Muslim di bulan Rajab.
Sebagai pengingat, seluruh Muslim saat ini sudah memasuki bulan ke-7 dalam kalender hijriah yakni Rajab, salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Berikut firman Allah SWT tentang empat bulan haram dalam Isam.
ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (QS. At Taubah: 36)
Maka karena sekarang sedang di salah satu bulan haram yang bernama Rajab, setiap Muslim disarankan oleh Ustaz Adi Hidayat untuk menjauhi keburukan dan banyak melakukan amalan.
“Bulan (rajab) yang terjaga dari segala nilai-nilai keburukan, bulan yang terjaga dari segala tindakan-tindakan kontra produktif, perilaku-perilaku maksiat,” pesan UAH, dikutip pada Rabu 1/1/2025) dari ceramahnya yang dilihat tvOnenews.com di Kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Mengenai amalan di bulan Rajab, Ustaz Adi Hidayat berpandangan tidak ada rinciannya.
“Karena ayatnya hadisnya tidak merinci apa saja yang bisa dikerjakan,” jelas UAH.
Oleh karenanya, menurut Ustaz Adi Hidayat, hal ini memberikan petunjuk yang umum untuk dilakukan.
Ustaz Adi Hidayat menilai, inti dari amalan di bulan Rajab adalah perbanyak amal shaleh, dalam bentuk apa saja.
“Maka para ulama memperkenankan kita untuk memperbanyak amal saleh, baik berupa ibadah ritual tingkatkan shalatnya dari mulai fardhu tingkatkan dengan tambah amalan shalat sunnahnya,” saran UAH.
Selain itu bisa kata UAH bisa mengerjakan sunnah yang melekat yang mengiringi setiap shalat fardhu dengan rawatib itu.
“Pagikah siangkah malamkah atau juga ada dhuhanya ada kemudian tahajudnya,” jelasnya.
Intinya ketika memasuki bulan haram, setiap Muslim disarankan perbanyak ibadah.
“Kita bisa berlatih untuk meningkatkan ibadah di waktu-waktu yang spesial ini karena berpeluang mendapatkan lipatan pahala,” sarannya.
Salah satu amal shaleh yang tentu baik jika dilakukan di bulan Rajab ini adalah sedekah.
“Kita juga bisa mencoba meningkatkan amalan lewat harta misalnya ada jalan melalui harta dengan bersedekah dengan infaq atau dengan pengetahuan share pengetahuan pengetahuan,” saran UAH.
Sedekah kata UAH tidak harus harta, namun juga bisa dengan membagikan hal-hal baik melalui media sosial, karena sekarang era dimana Anda membuat status dan membagikannya ke banyak orang.
“Tentang isi hadits yang bermanfaat ayat-ayat yang memotivasi dan itu melahirkan pahala yang berlipat di bulan ini,” jelas UAH.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan, ketika memperbanyak amal shaleh di bulan Rajab, haruslah dibarengi dengan menjauhi perbuatan yang dilarang.
“Amal itu tentu harus dibarengi dengan usaha meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang,” pesan UAH.
“Yang kontraproduktif yang disebut dengan maksiat itu,” sambung UAH.
Maka, sejak sejak saat ini marilah berusaha untuk menanggalkan perbuatan-perbuatan negatif dari pikiran kita.
“Dari pandangan kita dari pendengaran dari lisan sampai ke ujung kaki,” imbau UAH.
Hal ini karena bulan Rajab ini adalah bulan yang sangat spesial dan momentum terbaik untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan terlarang.
“Hoaks, hal-hal yang buruk, perselisihan hendaknya disudahi ditinggalkan berubah menjadi lebih baik,” nasihat UAH.
Dan hikmahnya adalah latihan awal sebelum kita memasuki Puncak peribadatannya yaitu bulan suci Ramadhan.
“Rajab adalah pembukaannya Sya'ban adalah penguatnya dan Ramadhan adalah hakikat perjuangan kita yang telah disiapkan sejak munculnya bulan Rajab dan berlatih kita di dalamnya,” ungkap UAH.
Amalan lain yang sangat baik jika dilakukan di bulan Rajab adalah puasa karena di bulan haram ini boleh juga seorang menggabungkan satu amalan yang sekiranya menghimpun seluruh kemuliaan.
“Diantara caranya adalah seperti yang diisyaratkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu dengan meningkatkan puasa di bulan hurum, dzulqadah, dzulhijjah, muharram, rajab,” ungkapnya.
Hal ini karena puasa kata Ustaz Adi Hidayat memiliki hikmah meningkatkan ketakwaan dan ibadah.
“Sekaligus saat sedang menunaikan puasa itu juga dapat berlatih mencegah segala hal yang dilarang oleh Allah dan rasulnya,” jelas UAH.
Maka, silahkan setiap Muslim meningkatkan puasa di waktu-waktu bulan Rajab yang mulia ini.
Amalan lain yang sebaiknya dilakukan setiap Muslim adalah menghidupkan malam, sebagai latihan ibadah malam di bulan Ramadhan nanti.
“Malamnya tingkatkan tahajud tingkatkan permohonan pada Allah subhanahu wa ta'ala,” saran UAH.
“Malam tahajud siang kita tingkatkan tilawah,” tambahnya.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menyarankan berikan jejak kekhusyuan dalam jiwa kita untuk meningkatkan kekuatan dan semangat untuk ibadah kepada Allah SWT.
“Sehingga saat tiba Ramadhan itu kita sudah lebih siap membiasakan diri dan beradaptasi dengan ibadah,” kata UAH.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan adanya temuan beberapa hadis-hadis yang kualitasnya sangat lemah terkait Rajab.
“Bahkan ada yang palsu terkait dengan keutamaan Rajab,” ujar UAH.
“Tapi bukan berarti amalan-amalan yang bisa kita kerjakan itu terlarang sepanjang ada hadis-hadis yang shahihnya sepanjang ada ayat-ayat yang memang mendorong kita untuk beramal,” jelas UAH.
Hal ini karena itu bukan berarti karena ada hadis-hadis yang bermasalah malamnya maka membuat seorang Muslim tidak beribadah di malam itu.
“Silahkan bangkit tunaikan tahajud,” imbau UAH.
“Malam ini istimewa. Rajab dilipatgandakan pahala silahkan siangnya puasa karena ada hadis-hadis terkait dengan keutamaan puasa di bulan hurum,” lanjutnya.
Lebih baik kata Ustaz Adi Hidayat jika puasa sunnah ditingkatkan di bulan Rajab.
“Anda silahkan tingkatkan, seninnya selasanya atau senin kamisnya atau puasa Daud nya atau bahkan senin puasa Selasa puasa Rabu puasa Kamis puasa Jumat istirahat boleh tidak ada masalah,” ujar UAH.
Semoga dengan banyak melakukan amalan di bulan Rajab ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan segala janji yang telah ditegaskan.
“Dan menjauhkan kita dari segala perbuatan maksiat,” harap UAH.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more