Biasanya emosi muncul akibat seseorang di posisi sedang dirugikan dan mendapat perlakuan tidak baik dari segala sesuatu yang sedang dihadapinya saat ini.
Dalam agama Islam, marah bersifat sikap tercela karena sangat berdampak negatif, seperti melakukan tindakan anarkis, merusak, bahkan saling bunuh-membunuh.
Sifat ini memiliki perumpaan sebagai salah satu tugas yang dikerjakan oleh setan agar manusia mengobarkan api dalam syahwatnya.
Marah juga sangat berbahaya untuk kesehatan baik secara mental dan fisik. Hal ini bisa membuat seseorang rentan terkena penyakit.
Surat Ali Imran Ayat 133 menjadi landasan dalil Al Quran terkait Islam melarang keras umat Muslim berbuat marah, Allah SWT berfirman:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: "Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran, 3:133)
Namun, setiap manusia memiliki hati sebagaimana fungsi untuk mengendalikan marah agar tidak selalu diselimuti kesesatan.
Load more