tvOnenews.com - Almarhum ulama besar di Banjarmasin, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani al Banjari alias Abah Guru Sekumpul pernah mengutarakan jumlah rakaat shalat Dhuha.
Abah Guru Sekumpul mengatakan jumlah rakaat ini menunjukkan shalat Dhuha menjadi afdhol karena mengikuti sunnah dari Rasulullah SAW.
Sebagai pendakwah ternama, Abah Guru Sekumpul menyatakan keutamaan dari pelaksanaan jumlah rakaat shalat Dhuha menerapkan sunnah Rasulullah SAW ini akan tergolong orang saleh.
"Apabila kamu mengerjakan shalat Dhuha, maka itu ciri orang saleh," ungkap Abah Guru Sekumpul dalam suatu ceramahnya dilansir dari kanal YouTube Mulia Qalbu, Rabu (1/1/2025).
Sebab, Shalat Dhuha telah mendapat keistimewaan sebagai salah satu ibadah sunnah terbaik yang dikerjakan pada pagi hari.
Waktu pelaksanaan shalat Dhuha bermula saat matahari setidaknya mulai naik sekitar tujuh hasta dan berakhir sampai waktu adzan Dzuhur tiba.
Hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu menjelaskan shalat Dhuha merupakan salah satu wasiat dari Rasulullah SAW kepada sahabatnya, seperti ini bunyinya:
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ بثَلَاثٍ: صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِن كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيِ الضُّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَ نامَ
Artinya: "Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari & Muslim)
Shalat Dhuha sangat bermanfaat sebagai tempat untuk menumpahkan segala hajat yang dimiliki orang mukmin kepada Allah SWT.
Orang mukmin meminta hajat dalam pelaksanaan shalat Dhuha kerap disebut sangat ampuh menjadi tempat permohonannya langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Kebanyakan orang mukmin mempunyai hajat ingin dilimpahkan aliran rezeki bertubi-tubi selama menjalani kehidupannya.
Hadis riwayat dari Abu Darda mengungkapkan shalat Dhuha menjadi ibadah sunnah pembawa aliran rezeki, seperti ini bunyinya:
يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه
Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR. Tirmidzi)
Perihal keutamaan lainnya, shalat Dhuha sangat mustajab untuk menghapus segala dosa yang pernah diperbuat sebelumnya.
Salah satu hadis riwayat menyampaikan keutamaan shalat Dhuha penghapus dosa, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ
Artinya: "Barang siapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)
Namun, Abah Guru Sekumpul membeberkan ada hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan shalat Dhuha, khususnya terletak pada jumlah rakaat.
Beberapa orang mukmin menyebutkan rakaat Dhuha yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW bisa mencapai 12 rakaat.
Bahwasanya jumlah rakaat shalat Dhuha mencapai belasan rakaat mengandung keutamaan yang berbeda daripada mengerjakan dua rakaat.
Keturunan dari almarhum Syekh Arsyad Al Banjari ini pun mengupas tuntas jumlah rakaat yang biasa diamalkan Rasulullah SAW selama mengerjakan shalat Dhuha.
Meski begitu, Abah Guru yang menjadi ulama berpengaruh di Kalimantan Selatan menegaskan shalat Dhuha sebagai ibadah rutin sebelum melakukan aktivitas di pagi hari.
Ia menjamin ada berbagai keutamaan yang didapatkan seperti penjelasan dalam beberapa hadis riwayat di atas.
"Jangan sampai kamu tidak mengerjakan Shalat Dhuha," tegas dia.
Lantas, berapa jumlah rakaat terbaik saat mengerjakan shalat Dhuha?
"Sekurang-kurangnya dua rakaat, sebanyak-banyaknya paling afdhol delapan rakaat," tukasnya.
Hadis riwayat menunjukkan delapan rakaat shalat Dhuha sebagai sunnah Rasulullah SAW berasal dari cerita Ummu Hani binti Abi Thalib, seperti ini bunyinya:
"Ummu Hani’ binti Abi Thalib telah menceritakan kepadanya bahwa dia ketika tahun Fath al-Makkah (penaklukan Kota Makkah) mendatangi Rasulullah SAW, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah, Rasulullah sedang mandi, lalu Fatimah menutupinya, kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan rakaat pada pagi Dhuha." (HR. Bukhari & Muslim)
(hap)
Load more