Jakarta, tvOnenews.com-- Bulan Januari 2025 merupakan momen baik bagi umat muslim menjalankan ibadah puasa sunnah Rajab.
Bulan Rajab jadi salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam dan berdasarkan Kalender Hijriah 1446 H yang dikeluarkan Kemenag, 1 Rajab jatuh pada awal tahun baru 2025.
Dengan begitu, ada satu amalan yang dianjurkan adalah puasa senin kamis ataupun Ayyamul Bidh. Pada bulan Rajab juga ahli agama mengajak untuk menyegerakan untuk melunasi utang puasa ramadhan atau qadha.
Lantas, bagaimana ya puasa bagi mereka yang punya sakit lambung, seperti maag atau gerd?. simak penjelasan dr Zaidul Akbar di bawah ini.
Hal ini untuk menjawab keraguan penderita asam lambung atau gerd seringkali merasakan bingung untuk menyembuhkan sakit yang dialami, mulai dari obat oral sampai alami pun dicoba.
Menurut dr Zaidul Akbar menjelaskan asam lambung sebagai penyakit yang berkaitan dengan pencernaan, maka hal utama untuk sembuh yaitu mengontrol asupan.
Dengan begitu, dr Zaidul penderita asam lambung kaya Gerd atau Maag bisa dianjurkan puasa.
Dalam penjelasannya, ia tegaskan tidak mengatakan adanya larangan puasa bagi penderita asam lambung, seperti Gerd.
"Ada beberapa saya baca,ternyata proses itu (puasa) mulai mencapai optimalnya itu ketika seseorang mengkosongkan lambungnya selama 17 jam. Ketika 17 jam itu, tubuh sudah mulai melakukan semacam body cleansing, dimakan semua sel-sel rusak,” katanya dikutip dari YouTube dr Zaidul Akbar Official, Kamis (2/1/2025).
Sehingga ketika anda berpuasa yang tidak konsumsi apa-apa selama 12 jam lebih, memberikan dampak baik ke tubuh yaitu detoks (detox) diri atau cleasing body. Sehingga pencernaan bisa beristirahat sejenak.
Dalam pandangan dr Zaidul meminta agar penderita asam lambung (Gerd) bisa melakukan sahur atau makan sebelum puasa. Sehingga menghindarai perut kosong sebelum berpuasa.
"Tapi ada catatannya, catatannya anda harus setting (penuhi asupan/gizi) dari awal agar tubuh tidak kelaparan,” jelas dr Zaidul Akbar.
Sebagai tambahan informasi, dalam penelitian Radhiyatam Mardhiyah dan kawan-kawan, yang dipublikasikan di jurnal Acta Medica Indonesiana pada 2016, keluhan GERD terasa lebih ringan pada pasien yang menjalani puasa Ramadan dibandingkan yang tidak berpuasa.
"Karena puasa Ramadan dianggap sebagai diet, maka selama Ramadan beberapa perilaku ini diubah menjadi lebih baik, termasuk berhenti merokok dan minum alkohol," keterangan dalam Sehat Negeriku. (klw)
waallahualam
Load more