Sidang Jumat yang dirahmati Allah SWT
Cara keempat, menyadari kehilangan pahala. Kita harus bersabar bahwa pahala shalat, rahmat dan petunjuk dari-Nya telah menjadi janji Allah SWT bagi mereka yang menahan emosi dan tetap bertawakal sangat besar.
Cara kelima, harus segera menyadari keluh kesah hanya menjadi penderitaan dan menyebabkan musuh semakin senang.
Keluh kesah hanya membuat Allah SWT murka, membahagiakan setan, menyedihkan teman, hingga menghilangkan pahala diri sendiri.
Cara keenam, kebahagian dan keberkahan merupakan hasil dari kesabaran dan bisa mengundang pahala bertubi-tubi. Apalagi, mendapat ganjaran berupa dibangunnya "Rumah Pujian" saat di surga nanti.
Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi menerangkan orang yang rela tertimpa musibah diganjar pahala di akhirat, Rasulullah SAW bersabda:
يَوَدُّ نَاسٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ تُقْرَضُ بِالْمَقَارِيضِ فِي الدُّنْيَا لِمَا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلَاءِ
Artinya: "Pada hari Kiamat, sebagian orang berharap kulit mereka dipotong-potong di dunia dengan gunting karena mereka melihat pahala yang diperoleh orang-orang yang sabar menghadapi cobaan." (HR. Tirmidzi)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib memaparkan khutbah Jumat pertama ini, semoga kita menjadi orang-orang yang istiqomah untuk bersabar saat menghadapi musibah. Terutama di bulan Rajab sangat berguna menahan hawa nafsu melalui kesabaran sebagai amalan terbaik memperoleh pahala besar.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more