Jakarta, tvOnenews.com- Kisah lucu dari salah satu pemain naturalisasi di Indonesia ini menarik untuk diketahui. Siapa sangka pemain bola yang awalnya kurang paham soal negara Indonesia berujung putuskan mualaf.
Namun sempat merasa takut untuk khitanan atau disunat. Memutuskan merumput di Tanah Air, dia sosok pemain yang berasal dari Paraguay, terlahir dari keluarga besar Katolik.
Seiring berjalannya waktu, Silvio Escobar mantap memutuskan menjadi pemain bola mualaf di Indonesia. Keputusan yang diambil, setelah mengenal kultur dan sosial Indonesia.
Diketahui, sekitar 2014, Silvio Escobar tidak langsung jadi mualaf alasannya adalah karena sunat. Dia sempat berpikir ada bagian tubuhnya yang akan dipotong.
"Tapi mungkin karena bahasa saya juga kurang bagus, mungkin saya salah paham, karena harus potong. Takut saya, jadi tahun 2014 tidak jadi," kata Silvio Escobar.
Alhamdulillah, pada 2025 di Jakarta, Silvio Escobar setelah mendapatkan informasi lebih jelas dari seorang rekan yang lebih dulu jadi mualaf bahwa yang dipotong hanya kulitnya.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat," kata pemain yang kini membela Dejan FC tersebut.
Ia akrab disapa Escobar, pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2014 dengan bergabung bersama Persepam Madura.
Silvio Escobar mengaku sama sekali tidak memiliki bayangan tentang seperti apa Indonesia. Pasalnya niat awalnya hanya semangat berkarir di manapun.
"Itu sebenarnya sedikit lucu ya. Saya datang dan teken kontrak bersama tim Liga 2 di Paraguay. Habis teken kontrak, saya balik ke rumah," katanya menjelaskan.
"Sebelum sampai rumah, bosnya (klub itu) telepon lagi. Terus dia tawarin saya ke Indonesia," kenang Silvio Escobar di YouTube Sportcast 77, dikutip Jumat (3/1/2025).
Mendengar kabar baik itu tanpa berpikir lama langsung Escobar menerima tawaran itu.
Dalam ceritanya, ia belum mengetahui tim mana yang akan dibelanya. Sungguh membuatnya terheran.
"Tidak dikasih tahu klubnya apa. Terus beli tiket dan tiga hari lagi berangkat. Padahal saya tidak tahu Indonesia di mana," terang Escobar sambi terheran.
Kemudian, Escobar mencari tahu tentang Indonesia. Dia mencari informasi dari temannya yang sudah berkarir di Indonesia.
"Kemudian saya cari informasi, ada teman yang main di Indonesia Alfredo Cano. Dia bilang 'jangan ke sini, situasi tidak bagus. Mereka ambil kamu disuruh main tarkam'," kata Escobar menirukan Cano.
Setelah lama berkarir di sini dan mencari tahu. Ia justru jatuh cinta dengan Indonesia. Dia mengaku terhipnotis karena keramahan masyarakat, dan kultur sepakbola membuatnya betah tinggal di sini.
Bahkan di Indonesia saat pertama kali, Escobar juga mengenal tarkam. Dia sempat beberapa kali main tarkam dan mendapatkan penghasilan.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya.
Setelah melalui berbagai proses, Escobar resmi menjadi WNI pada tahun 2020. Ia pun membuktikan cintanya dengan mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).(klw)
Load more