Mengapa Qatadah RA tetap melanjutkan berwudhu setelah air yang digunakannya dijilat seekor kucing?
"Saya pernah mendengar Rasulullah pernah bersabda, air liur kucing itu tidak najis," kata UAH.
Hadis riwayat itu mempertegas hal yang bersifat najis tidak terletak pada air liur hewan imut tersebut.
Pembahasan ini merujuk pada hadis riwayat dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'Anha perihal air laut mengandung kesucian, seperti ini bunyinya:
"Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kami naik kapal dan hanya membawa sedikit air, jika kami berwudhu dengannya maka kami akan kehausan, apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?" Rasulullah SAW menjawab, "Ia (laut) adalah suci airnya dan halal bangkainya." (HR. Abu Dawud Nomor 76)
Lantas, mengapa air liur kucing tidak bersifat najis dibandingkan dari air liur anjing? UAH membandingkan hal ini.
"Kalau air liur kucing menyentuh bejana, maka tidak perlu dibasuh, karena suci nilainya. Boleh Antum gunakan airnya," tuturnya.
Load more