Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia Buya Yahya pernah jelaskan seputar, bagaimana sikap suami lebih dahulukan siapa antara Ibu dan Istri?. Ini sering diperdebatkan dalam Rumah Tangga, simak penjelasannya.
Kata Buya Yahya setelah menikah secara otomatis ada penyesuaian hidup bersama pasangan. Terutama dalam persoalan kewajiban dan tanggungjawab.
Contoh kasus, suami yang mulai fokus, bagaimana menafkahi istri dan anak-anaknya. Juga sering dihadapkan rasa bingung, mana lebih diprioritaskan antara Ibu atau Istri.
Hal ini pun menjadi pertanyaan masyarakat, terutaman seorang pria yang masih memiliki ibu dan ayah setelah ia menikah.
Buya Yahya menjelaskan kalau ibu kandung atau istri terlebih dahulu umum digalaukan seorang pria setelah menikah.
"Ini teman saya yang mengalami. Dia sudah berkeluarga, orang tua sudah sepuh, semuanya sudah memakai tongkat. Pengennya dia tinggal dirumah orang tuanya karena sendirian dan kepikiran terus. Tapi istrinya nggak mau ikut," katanya dari YouTube Al Bahjah TV pada Sabtu (4/1).
"Istrinya pengen tinggal sama ibunya, padahal ibunya sudah ada yang menemani yaitu kakaknya. Apakah si istri didiamkan sampai gak tahu kapan, cemberut, terus dikasih pilihan?," tanya salah satu jamaah pada Buya Yahya.
Menurutnya, istri harus patuh pada suami. Kecuali ada hal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman, istri bisa minta izin kepada suami untuk tinggal bersama ibundanya.
Pasalnya, ada seorang istri yang tidak mau patuh terhadap suami, bukan hanya saja didiamkan. Sebab tidak wajib diberi nafkah namanya nusyûz atau pembangkangan.
"Suaminya ngajak tinggal dirumah sang suami. Sementara suami punya kewajiban untuk mengurusi ibundanya dan ayahandanya, memang begitu urutan kewajiban. Maka istri harus patuh," terang Buya Yahya.
"Kalau disitu ndak ada masalah. Kecuali ada masalah, mertuanya ngancam ini, itu dan sebagainya," ujanya.
"Namanya nusyûz, gak dikasih makan. Wanita tersebut ndak wajib dikasih nafkah, karena apa ndak mau patuh terhadap suami," jelas Buya Yahya.
Sehubungan dengan ini, Buya sebut suami punya kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibundanya dan ayahandanya.
"Maka Anda (istri) harus bantu itu. Disaat Anda membantu suami Anda, itulah tugas Anda sebagai istri," pesannya.
"Tapi ingat, suami yang baik tidak akan mencabut kebiasaan pengabdian sang istri kepada ibunda dan ayahandanya. Artinya kalau kamu suami yang baik, akan selalu mengajari istrimu, untuk baik kepada bapak-ibunya. Berarti kamu baik," tegas Buya Yahya.(klw)
waallahualam
Load more