Salah seorang tiba-tiba mengatakan kepada Nana setelah melaksanakan shalat dengan ucapan bak menyinggung terhadap Muslim.
Bahwasanya masyarakat di sana telah menanamkan perspektif seakan-akan orang Muslim atau penganut agama Islam layaknya dianggap melakukan tindakan sadis.
Mereka juga berspekulasi bahwa orang Muslim seperti teroris yang doyan memakan korban jiwa.
"Sebagai seorang Muslim, kamu sudah pernah membunuh berapa orang?," kata Nana sambil mengutip ucapan orang tersebut di ruangan perpustakaan AS.
Ia merasakan momen tersebut tidak hanya sebagai siswi yang menjalani proses pendidikan melalui pertukaran pelajar, tetapi juga telah menjadi wartawan.
Berbagai peristiwa menjadi momentum paling mengesankan bagi Nana, dimulai dari peperangan, penyerahan dan penggunaan senjata, bencana alam.
Kemudian, ia juga telah merasakan lahirnya negara baru hinggan konflik yang terjadi selama di AS.
Ia yang berstatus minoritas mempunyai keunggulan luar biasa mampu bergaul kepada siapa pun, dimulai dari tokoh ternama, presiden, politisi, teroris, koruptor, dan pihak-pihak lainnya.
Load more