Nana turut mengajak pengalaman sebagai minoritas sangat perlu dirasakan oleh semua orang. Hal ini bertujuan bisa belajar betapa pentingnya toleransi.
"Toleransi, sebuah kata yang seperti lalat, terdengar dengungnya, tapi tak selalu kita lihat wujudnya," jelasnya.
"Toleransi harus dialami dan diwujudkan tak sebatas diajarkan atau disosialisasikan. Salah satunya lewat pengalaman hidup menjadi minoritas," tandasnya.
Nana sangat mendukung toleransi sebagai pembekalan dalam diri yang kemungkinan ciri-ciri dimiliki oleh para inspirator dan para pemimpin hebat.
Mereka sukses tidak lepas dari bisa menghargai ucapan orang lain, tidak gegabah melakukan sesuatu, dan selalu memilah setiap pandangan tanpa melihat perbedaan untuk menyatukan berbagai pemikiran.
(hap)
Load more