tvOnenews.com - Ulama sekaligus Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mempunyai kisah humor saat pertama kali naik pesawat.
Gus Dur menceritakan kisah dirinya melihat seorang pemuda berasal dari Madura di dalam pesawat tersebut pada pagi hari.
Merujuk dari buku Humor Gus Dur karya Syafrudin Hasani, Sabtu (4/1/2025), pemuda Madura bernama Saridin menyebabkan pesawat harus menunda take-off.
Bahwasanya seorang pemuda Madura langsung menduduki bangku kosong yang telah dipesan oleh orang lain di kelas bisnis.
Pramugari yang melihat pemuda itu langsung menghampiri dan menginformasikan bahwa kursi tersebut telah dipesan oleh penumpang bernama Alex.
"Pak, ini untuk kelas bisnis. Tiket bapak kan ekonomi, jadi harus duduk di belakang," ungkap seorang pramugari pesawat.
Alex menjadi pemilik kursi kelas bisnis tersebut kebetulan telah berada di dalam pesawat dan menyuruh pemuda itu menduduki kursinya.
Saridin langsung mengotor kepada pramugari dan Alex karena merasa diusir dari kursi tersebut.
Uniknya, Saridin membandingkan dengan kondisi saat menaiki bus bahwa tidak ada ketentuan penumpang menduduki kursi tertentu.
"Weh weh enak saja, saya kan duluan naik, jadi bebas dong duduk di mana saja. Sampean pernah naik bis kan? Ya sama saja!," kata Saridin sambil ngotot.
Jawaban pemuda itu membuat mata penumpang lain dalam pesawat langsung tertuju ke kursi kelas bisnis. Situasi saling berebutan menduduki kursi tersebut semakin gaduh.
Alex tetap bersikeras agar bisa duduk sesuai pesanan kursi tersebut yang tercantum dalam tiketnya.
"Saya penumpang yang duduk di sini pak!," tegas Alex.
"Penumpang? Aku penumpang juga, sama-sama bayar! Sama-sama penumpang, enggak usah ngatur-ngatur!," jawab Saridin sewot kepada Alex.
Seorang pramugari mendukung Alex bahwa Saridin seharusnya duduk di kelas ekonomi sesuai dengan pesanan tiketnya.
"Maaf Pak Saridin, bapak mestinya duduk di belakang," kata pramugari.
Pemuda Madura itu tetap mengotot dan enggan berpindah tempat duduk. Hal ini membuat semua pramugari ikut turun tangan.
Para pramugari sayangnya gagal dan tidak bisa membujuknya. Seketika ada seorang penumpang lain menghampiri tempat duduk tersebut.
Penumpang bernama Mattali membantu dan meyakini pramugari untuk membujuk pemuda Madura tersebut.
"Tenang saja mbak, biar saya yang tangani," ucap Mattali kepada pramugari.
Mattali yang merupakan orang asli Madura langsung merayu sambil membisikkan ke daun telinga Saridin. Lantas, seperti apa hasilnya?
Pramugari merasa terkejut dan penasaran memberikan pertanyaan kepada penumpang tersebut yang berhasil merayu Saridin berpindah ke kursi belakang.
"Bapak membisikkan apa sih ke dia (Saridin)," tanya pramugari kepada Mattali.
"Saya tanya, bapak mau kemana? Dia jawab mau ke Jakarta," ngaku Mattali.
"Saya cuma bilang, 'Sampean kalau mau ke Jakarta harus duduk di belakang, yang duduk di depan tujuannya ke Padang," tandasnya.
Dalam kisah Gus Dur menceritakan peristiwa kegaduhan berada di dalam pesawat melibatkan penumpang asal Madura bisa mendapatkan kesimpulan kebutuhan jarak ilmu pengetahuan bagian penting menjalani kehidupan.
(hap)
Load more