tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan satu amalan bulan Rajab yang mudah namun memiliki keutamaan yang dahsyat.
Oleh karenanya, amalan apa saja sangat baik jika dilakukan di bulan Rajab ini. dalam bentuk apa saja.
“Maka para ulama memperkenankan kita untuk memperbanyak amal saleh, baik berupa ibadah ritual tingkatkan shalatnya dari mulai fardhu,” ujar UAH dikutip dari ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official.
Ini Salah Satu Amalan Bulan Rajab yang Disarankan Ustaz Adi Hidayat, Lakukan Setiap Hari 12 Rakaat (Sumber: Istimewa)
Selain memperbaiki shalat fardhu, Ustaz Adi Hidayat juga menyarankan untuk meningkatkan shalat sunnah.
“Tingkatkan dengan tambah amalan shalat sunnahnya,” saran UAH.
Salah satunya kata Ustaz Adi Hidayat adalah mengerjakan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu.
“Bsa mengerjakan sunnah yang melekat yang mengiringi setiap shalat fardhu dengan rawatib itu,” jelas UAH.
Shalat rawatib adalah amalan sunnah yang dilakukan sebelum atau setelah shalat fardhu.
Dalam ajaran Islam, ada 12 rakaat shalat rawatib yang dianjurkan untuk jangan pernah ditinggalkan.
Khusus untuk shalat zuhur ada yang menyebut 2 ada juga yang mengatakan 4 rakaat.
Dahsyatnya 12 Rakaat Shalat Rawatib
Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar 12 rakaat shalat rawatib tidak ditinggalkan.
“Shalat rawatib ada 12 rakaat,” pesan UAH.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan, balasan bagi seorang Muslim yang mengamalkan shalat rawatib adalah surga.
“Jika konsisten dijaga sampai meninggal, izinkan dibangunkan satu rumah di surga untuknya,” ujarnya.
Maka dari itu, Ustaz Adi Hidayat betapa pentingnya shalat rawatib.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengatakan bahwa shalat rawatib ini adalah amalan sunnah yang dapat memperbaiki shalat fardhu.
“Shalat rawatib itu yang melekat dengan shalat fardhu dan menentukan untuk memperbaiki shalat fardhu,” jelasnya.
“Bisa sebelum bisa setelah shalat fardhu. Ada 12 dari hadis Nabi,” lanjut UAH.
Berikut rincian 12 rakaat shalat rawatib yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
“Dua sebelum subuh, empat rakaat sebelum zuhur, dua setelah zuhur, dua setelah maghrib, dua rakaat setelah isya,” jelas UAH.
Namun khusus zuhur, jika waktu tidak cukup kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) boleh hanya dilakukan 2 rakaat saja.
“Jika tidak cukup waktunya, silakan untuk melakukan zuhur dua rakaat,” jelasnya.
Berikut dalil yang menjelaskan mengenai shalat sunnah rawatib sebelum zuhur boleh dua rakaat
Hadis Ibnu Umar:
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ وَكَانَتْ سَاعَةً لَا يُدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا حَدَّثَتْنِي حَفْصَةُ أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَطَلَعَ الْفَجْرُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
Aku hafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat: dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah ‘Isya dan dua rakaat sebelum shalat Subuh. Dan ada waktu tidak dapat menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Hafshah Radhiyallahu anhuma menceritakan kepadaku bahwa bila muadzin beradzan dan terbit fajar beliau shalat dua rakaat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, bagi yang rutin menjalankan shalat sunnah rawatib, maka akan dibangunkan rumah di surga.
“Akan dibangunkan rumah di surga, setelah mendengar itu, maka sahabat kompak mengatakan kami usahakan istiqomah melaksanakan shalat sunnah rawatib sampai meninggal dunia,” kata UAH.
Shalat Rawatib dibagi menjadi dua jenis atau dua kategori yaitu Muakkadah (yang sangat dianjurkan) dan Ghairu Muakkadah (yang dianjurkan tetapi tidak terlalu ditekankan).
Adapun shalat rawatib muakkadah atau yang sangat dianjurkan yaitu sebagaimana yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
Sementara shalat rawatib ghairu muakkadah atau yang dianjurkan tetapi tidak terlalu ditekankan yaitu:
Wallahu’alam
Load more