Jakarta, tvOnenews.com- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengapresiasi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang telah bersertifikat halal. Tak disangka bisa buat nilai tambah produk secara ekonomi, bahkan menembus pasar ekspor
"Saya mengapresiasi UMK-UMK kita yang terus dengan gigih mengembangkan usahanya, dan menjadikan (sertifikat) halal ini sebagai unique selling point sehingga produknya semakin berkualitas dan kompetitif, bahkan mampu menembus pasar ekspor ke manca negara." kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
"Ini membuktikan bahwa sertifikasi halal menjadi bagian penting dalam penguatan ekspor produk halal kita, yang mana ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian nasional kita. Memajukan perekonomian bangsa kita, yang dengan itu maka kesejahteraan masyarakat juga meningkat." lanjut pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.
Lebih lanjut, Babe Haikal sampaikan ini berdasarkan sejumlah pelaku usaha membuktikan kebenarannya.
Seperti Hari Mastutik, seorang pelaku UMK produsen camilan keripik sayur dan buah asal Batu, Jawa Timur, mengaku sukses membawa produknya melenggang ke mancanegara setelah bersertifikat halal.
“Awalnya bisnis ini untuk mencari kesibukan, tapi memang jika Allah sudah berkehendak tak ada yang tak mungkin. Saat ini produk saya sudah berhasil diekspor ke beberapa negara dan betul memang dibutuhkan sertifikat halal untuk masuk ke negara tersebut. Contohnya ke Singapura,” tutur perempuan yang akrab disapa Tutik itu di Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur, pada akhir Desember lalu.
Lebih lanjut, Tutik mengisahkan pada awalnya negara tujuan ekspor menolak masuk produknya.
“Jadi memang dalam ekspor, dokumen kita harus lengkap, dan proses produksinya pun standarnya tinggi. Makanya waktu itu saya diminta sertifikat halal. Selepas itu saya langsung mengubungi satgas halal Kota Batu dan Alhamdulillah diberikan pendampingan yang cukup, hingga produk-produk saya sudah bersertifikat halal,” jelas pemilik merk dagang Momchipz dan Famchips tersebut.
Perlu diketahui, betapa pentingnya kedisiplinan dalam menjaga kehalalan produk secara konsisten, kata Tutik yang berharap bisa ditiru para pelaku UMK yang lain.
“Saya sangat cerewet kalau urusan kebersihan apalagi dalam proses produksi, karena ini untuk menjaga kualitas produk yang dikirim. Saat ini kami sedang siapkan 1 kontainer (produk) sebanyak 15.000 bungkus untuk buyer dari Perancis, juga Uni Emirat Arab. Kalau tidak sesuai dengan standar mereka, ya mereka nanti gak akan balik lagi,” jelas perempuan 64 tahun tersebut.
Di samping itu, pengalaman senada juga dikisahkan oleh Elis, pelaku usaha penghasil sate lilit ikan tuna asal Bali. Elis mengatakan bahwa dengan memiliki sertifikat halal, produknya semakin mendapatkan kepercayaan konsumen.
"Kalau sudah berlabel halal, maka para pembeli menjadi semakin tenang untuk memakai produk kita. Karena produk kita terjamin kehalalannya." kata Elis.
"Alhamdulillah setelah mendapatkan sertifikat halal omzet semakin naik dan alhamdulillah sudah sampai di seluruh Indonesia, dan sekarang alhamdulillah sudah sampai ke luar negeri, ke Singapura." Lanjut Elis mengisahkan.
Selain itu, Udin, pelaku UMK penghasil keripik pisang asal Semarang juga berbagi kisah sukses. Tak disangka juga berawal dari coba-coba memproduksi keripik pisang hasil kebunnya sendiri, kini produknya berhasil diekspor ke sejumlah negara.
"Saya bersyukur dan juga berterima kasih kepada pemerintah karena dapat mengembangkan usaha saya ini. Dengan pembinaan dari dinas dan juga BPJPH, produk saya memperoleh perizinan dan juga halal (sertifikat halal)." ungkap Udin yang produk banana-chipnya telah dipasarkan ke sejumlah negara tersebut. (Klw)
Load more