Jakarta, tvOnenews.com- Kabar pemecatan Shin Tae-yong atau akrab disapa STY membuat publik kaget. Sebab kondisi sepak bola Indonesia diketahui dalam lebih baik dari sebelumnya.
Dalam keterangannya, ia menjelaskan kalau untuk menaikkan level kualitas Timnas Indonesia harus dilakukan berbagai strategi. Salah satunya, bisa dengan program (penyerapan) naturalisasi.
"Di dalam satu forum diskusi diwhatsapp grup itu saya pernah sampaikan STY yang datang, saya masih ingat bahas itu Mourinho aja datang dengan kondisi kita seperti sekarang tidak akan bisa meng-upgrade level kita disatu level pencapaian," kata Rahmad Darmawan, dikutip dari akun Instagram timnasgaruda.ina, Kamis (9/1/2025).
"Satu pencapaian yang tiba-tiba bisa masyarakat bangsa Indonesia bangga dengan nasional jujur saya sudah merasakan sebagai pelatih nasional, saya sudah pernah juga mengetahui, bagaimana proses perjalanan seseorang jadi pemain nasional seperti apa kemampuannya, sehingga saya mencoba dan ternyata tidak berhasil," tegasnya.
"Kemudian ide itu yang keluar dari pikirannya (STY) untuk update kemampuan level Timnas ini naik dengan cara apa tadi mendatangkan (naturalisasi) nah soal, kemudian hadir statement yang lain buat saya ini yang nggak perlu lagi kita ributkan itu biar berjalan, menurut saya banyak sekali membuat sebuah terobosan-terobosan memotivasi kita semua bukan cuma pemain pelatih untuk bisa lebih baik dan itu sudah saya rasakan sendiri," pesannya.
Dengan itu, RD menegaskan kalau jadi Pelatih tidak mudah. Sehingga menurutnya tidak usah ramai soal penggunaan pemain naturalisasi.
Sehubungan dengan Rahmad Darmawan yang dulunya melatih Timnas Indonesia ini juga memiliki segudang prestasi.
Diketahui, prestasi, dia pernah memberikan gelar kepada Persipura Jayapura sebagai juara ISL pada tahun 2005. Begitu juga dengan Sriwijaya FC pada tahun 2007.
Kemudian, Sriwijaya FC pula, dia menorehkan gelar Copa Indonesia tiga kali beruntun, yakni pada musim 2008, 2009, dan 2010. Selepas dari Sriwijaya FC, RD menukangi timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2011 dan 2013. Hasilnya dua medali perak.
Namun sangat disayangkan, kalau kebersamaan STY dengan Timnas Indonesia sudah putus. Kabar pemecetanya disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik untuk timnas," kata Erick Thohir.(klw)
Load more