Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan kesepakatan penurunan biaya haji 2025 dilakukan pemerintah agar penggunaannya efisien.
Nasaruddin Umar mengatakan penggunaan biaya haji 2025/1446 Hijriah agar bisa dilakukan secara efisien sejak diturunkannya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Saya rasa ini sebuah capaian yang kita sepakati, bukan memaksakan sampai ada hasil seperti itu. Itu hasil penyisiran atas hal-hal apa yang bisa dikurangi," ungkap Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Setiap calon peserta haji 2025 yang reguler rata-rata akan membayar biaya sebesar Rp89.410.258,79 atas hasil kesepakatan dalam rapat antara Komisi VIII DPR RI dan Kemenag RI.
Jumlah besaran biaya haji tahun ini menunjukkan asumsi 1 SAR sebesar Rp4.266,67 dan kurs 1 USD sebesar Rp16.000.
Jumlah tersebut berbeda yang angkanya menurun dari perbandingan biaya haji pada 2024 sekitar Rp93.410.286,00.
Ada pun jemaah rata-rata membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sekitar Rp55.431.750,78.
Jumlah Bipih tersebut menunjukkan jemaah bayar sebesar 62 persen dari total biaya untuk pelaksanaan haji 2025.
Nilai manfaat akan mendapatkan alokasi dana sisaan sebesar Rp33.978.508,01 atau sekitar 38 persen.
Namun begitu, Imam Besar Masjid Istiqlal itu tetap berusaha menginginkan biaya haji 2025 digunakan secara efisien melalui penyisiran dilakukan pihaknya.
"Saya rasa bisa dilakukan juga penyisirannya. Sambil jalan, bisa sambil push. Saya rasa tahun ini bisa efisiensi. Saya rasa angka yang muncul saat ini termasuk juga dialokasikan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di luar perencanaan, dan ini juga di negara orang," terangnya.
Ia menyoroti betapa pentingnya pelayanan yang semakin baik bisa dirasakan oleh para calon jemaah haji 2025.
"Kita akan berusaha sebaik mungkin untuk melobi para syarikah untuk melayani jamaah sebaik-baiknya," tandasnya.
(ant/hap)
Load more