Jakarta, tvOnenews.com-- Ibadah sunnah seperti shalat tahajud, sangatlah dianjurkan bagi umat muslim. Pendakwah Indonesia, Buya Yahya menyampaikan untuk menyiapkan diri sebelum shalat.
Menyiapkan diri sebelum shalat tahajud, seperti, mengatur waktu tidur anda. Hal ini bertujuan mencegah kesiangan atau terlewat kata Buya Yahya.
Perlu dipahami, shalat tahajud juga biasa disebut ibadah tengah malam. Dalam praktiknya, memang tidaklah mudah.
Secara umum juga bisa terlewatkan atau bangun mepet subuh, apakah masih boleh shalat tahajud? simak penjelasan Buya Yahya.
Dalam salah satu video ceramahnya, Buya Yahya katakan mau tahajud tapi bangun kesiangan masih bisa dilakukan. Maka waktu mepet shalat subuh, termasuk 15 atau 5 menit lagi suara adzan berkumandang.
Buya Yahya menegaskan belajar shalat tahajud itu sangatlah baik. Tetapi tidak menyepelekan meski ibadah sunnah.
"Waktu tahajud adalah waktu shalat yang dilakukan tengah malam kita sudah menikmati tidur malam. Tahajud itu dari posisi nyaman menjadi bangun itu namanya tahajud," kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (9/1)
Meskipun shalat tahajud itu sunnah, kata Buya memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan shalat lainnya.
Bila dijalankan insyaallah menambah pahala dan bantu meraih kesuksesan.
"Makanya berat, karena enaknya tidur hangatnya selimut empuknya badan harus bangun menyentuh air dingin hebat," sambungnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya memastikan sudah harus tidur sebelum shalat tahajud.
Di mana shalat tahajud sangat dianjurkan dikerjakan bersama witir. Sebab keduanya merupakan paket komplit.
Sehingga sangat dianjurkan dilakukan usai tahajud agar lebih afdhol shalatnya. Buya menambahkan shalat tahajud bisa disesuaikan kemampuan.
Dengan tegasnya selama belum masuk shalat subuh (suara adzan berkumandang) maka tetap diperbolehkan.
"Baik waktunya tahajud sekaligus witir, maka jangan lupa kalau tahajud harus ada witirnya sekalian," ucap Buya Yahya.
"Sementara waktu tahajud adalah selagi belum masuk waktu (adzan) subuh, maka anda boleh melakukan witir juga. Selagi masuk waktu subuh, maka sudah tidak ada lagi waktu witir maupun tahajud, ini adalah masalah waktu," tegasnya.
"Tahajud itu bukan Witir tapi tahajud bukanlah witir, makanya tahajud sekaligus witir sangat dianjurkan," terang Buya.
Sebagaimana dalam hadist berikut, disebutkan shalat tahajud dilakukan setelah tidur, dilansir dalam laman Kementerian Agama,
قَوْلُهُ: (بَعْدَ نَوْمٍ) وَلَوْ يَسِيرًا، وَلَوْ كَانَ النَّوْمُ قَبْلَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، لَكِنْ لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ التَّهَجُّدُ بَعْدَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، حَتَّى يُسَمَّى بِذَلِكَ وَهَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ
“Penjelasan kalimat [setelah tidur] : walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum shalat Isya, tapi shalat tahajud tetap dilakukan setelah shalat Isya. Oleh sebab itu shalat ini disebut shalat tahajud (tahajud: tidur di waktu malam) dan inilah pendapat yang mu’tamad [kuat]. (Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, [Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi:
1345 H] juz 1, halaman 286).(klw)
Waallahualam
waallahualam
Load more