tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat singkat mengacu pada penyampaian materi dalam sesi ceramah pelaksanaan shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat bahwasanya mengandung beberapa hal, seperti nasihat, ajakan, peringatan, ilmu, dan mengajak umat Muslim senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Teks khutbah Jumat kali ini masih mengambil seputar tema tentang bulan Rajab mengingatkan salah satu bulan paling agung dalam agama Islam.
Teks khutbah Jumat singkat tema bulan Rajab ini untuk bahan ceramah khatib sebelum melaksanakan shalat Jumat, 10 Januari 2025.
Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi khotbahJumat, Jumat (10/5/2025), berikut teks khutbah Jumat tema bertajuk "Umat Islam yang Keliru Melebihkan Bulan Rajab".
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang berbahagia dirahmati Allah SWT
Pertama-tama khatib tidak pernah bosan mengingatkan jemaah shalat Jumat agar mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat kepada Allah SWT Maha Pemberi segalanya baik melimpahkan rezeki, kenikmatan, karunia, keagungan, dan ampunan dari-Nya kepada kita semua.
Kita yang berada di sini patut bersyukur masih bisa menghirup udara segara sampai detik ini atas karunia-Nya untuk mengingatkan kita tetap berada di jalur kebenaran dan menjadi orang beriman di sisi Allah SWT.
Khatib izin menambahkan marilah kita curahkan sholawat serta salam kepada Baginda tercinta Nabi Muhammad SAW telah berjuang menyampaikan kebenaran terhadap seluruh umat manusia agar tidak salah langkah selama hidup di dunia.
Kaum muslimin rahimahumullah
Tema khutbah Jumat kali ini masih berbicara bulan Rajab salah bagian bulan haram berarti mengandung kemuliaan dan dilarang berbuat hal-hal bersifat haram atau kemaksiatan.
Bulan Rajab menjadi bulan haram dan paling agung telah dijelaskan dalam Surat At Taubah Ayat 36, Allah SWT berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At Taubah, 9:36)
Seputar Rajab yang kini menjadi awal bulan kita menyambut tahun 2025 Masehi bahwasanya juga memiliki kaitannya terhadap orang Jahiliyah.
Orang-orang Jahiliyah kala itu mengangungkan bulan Rajab sebelum syariat agama Islam datang memberikan lurusan dan kebenarannya.
Syariat agama Islam datang memberikan ajaran yang meluruskan dari hal-hal tersesat dilakukan oleh orang Jahiliyah sangat melebihkan bulan Rajab.
Dalam prinsip syariat Islam mengacu pada sabda Nabi Muhammad SAW harus melakukan perselisihan terhadap tradisi sebagai kebiasaan orang-orang Jahiliyah.
Hadis riwayat dari Abi Malik al Asy'ari menjelaskan empat hal umat Muslim masuk golongan Jahiliyah, Rasulullah SAW bersabda:
أَرْبَعٌ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِي الْأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ وَالْاسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ (رواه مسلم)
Artinya: "Ada empat hal di tengah umatku yang termasuk perkara Jahiliyah. Mereka sulit untuk meninggalkannya; berbangga dengan keturunan, mencela keturunan orang lain, minta hujan dengan perantaraan bintang-bintang, dan meratapi mayat." (HR. Muslim)
Hadis lainnya mengacu pada tabiat orang Jahiliyah melalui sikap mengejek orang lain punya ibu berkulit hitam, seperti ini bunyinya:
إِنَّكَ امْرُؤٌ فِيكَ جَاهِلِيَّةٌ
Artinya: "Sesungguhnya engkau masih terjerat tabiat Jahiliyah." (HR. Muslim)
Jemaah Jumat yang dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT
Perihal berbagai macam sifat orang Jahiliyah, ada sebuah buku yang isinya menarik dan sangat bagus agar umat Muslim menjauhi beragam sifat golongan tersebut.
Dalam isi buku tersebut mengerucutkan kisah 128 kebiasaan atau tabiat dari orang Jahiliyah masih diterapkan pada zaman sekarang.
Buku itu menjadi panduan agar tidak terjerat dalam tipu daya orang Jahiliyah dan tetap bersama agamaa Islam agar menghindari perbuatan mereka.
Pada bulan Rajab mengingatkan masih banyak umat Muslim yang melakukan kepercayaan dan amalan dalam hal-hal kebiasaan kelompok tersebut.
Sebagai sesama orang mukmin sebaiknya tetap memberikan nasihat sekaligus pengingat agar mereka tetap berada di jalan lurus kepada Allah SWT.
Hal pertama mengacu kaum Muslimin benar-benar mengkhususkan satu amalan puasa sunnah diperbanyak selama bulan Rajab. Meski hukumnya berbeda dari pelaksanaan puasa bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW tidak mencontohkan amalan-amalan yang khusus seperti ini mengingatkan pada larangan dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'Anhu agar tak berpuasa penuh di bulan Rajab.
Abdullah bin Abbas RA mengkhawatirkan orang yang berpuasa sunnah secara penuh pada bulan Rajab rentan mengadakan perayaan hari raya.
Puasa sunnah pada bulan Rajab sesungguhnya memiliki keutamaan yang sama dengan 11 bulan lainnya dan tidak mempunyai perbedaan.
Iballah,
Kita sebagai umat Muslim layaknya mengerjakan anjuran puasa sunnah tanpa adanya batas waktu tertentu, seperti melakukann puasa Senin & Kamis, dan lain-lain.
Hal kedua menyoroti tentang pengamalan shalat raghaib kerap kali diyakini oleh umat Islam karena dianggap menghidupkan malan pada hari-hari awal di bulan Rajab.
Kebanyakan umat Islam mengerjakan shalat raghaib menghidupkan waktu antara setelah Maghrib dan sebelum Isya. Namun, hadis riwayat anjuran amalan tersebut belum sahih karena keabsahannya tidak disepakati para ulama.
Para ulama yang hidup pada semasa abad ke-5 Hijriyah juga belum membicarakan terkait shalat raghaib.
Hal ketiga mengenaii permasalahan secara umum dalam kalangan umat Islam khususnya di Indonesia. Meskipun kebenarannya telah mendapat penilaiian secara turun-temurun dan bersifat valid.
Meski begitu, khatib menegaskan kebenaran hanya datang dari Allah SWT terkait amalan malam Isra Mi'raj yang dihidupkan oleh umat Islam.
Perayaan peristiwa Isra Miraj bukan menjadi tuntunan dari Nabi Muhammad SAW agar peringatan ini disemarakkan umat Islam.
Kehadiran Nabi Muhammad SAW meluruskan segala hal yang salah atas diutuskan langsung oleh Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW mengemban tugas amanahnya agar umat Islam menggunakan momentum untuk memanfaatkan cara-cara beribadah kepada-Nya.
Umat Islam tentu menerapkan syariat sekaligus suri teladan dari Rasulullah SAW.
Jika para sahabat dan tabi'in turut menyemarakkan acara tersebut rentan memunculkan spekulasi terkait perayaan Isra Miraj selalu dianggap melakukannya di setiap malam peristiwa tersebuut.
Sidang Jumat yang mulia dan berbahagia
Demikianlah khatib menguraikan sesi khutbah pertama kali, semoga ita tetap memelihara dan berpegang teguh pada ketakwaan, keimanan kepada Allah SWT agar tidak tersesat di jalan lain.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more