Sidang Jumat yang dirahmati Allah Itu pula yang membuat nama Luqman Al-Hakim harum hingga sekarang dan diabadikan sebagai salah satu nama surat Al-Quran. Di antara ayat yang mengisahkan dialog Luqman dengan anaknya adalah sebagai berikut:
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ
Artinya, “(Ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah menyekutukan Allah! Sesungguhnya menyekutukan (Allah) itu benar-benar kezhaliman yang besar,” (QS. Luqman [31]: 13).
Mengawali dialognya, Luqman Al-Hakim menyapa sang putra dengan sapaan, “Ya bunayya....” atau “wahai anakku.” Ini menunjukkan kepiawaiannya sebagai pendidik yang bijak dalam memilih tutur kata yang disenangi anak, sehingga membuat anaknya nyaman, berkesan, merasa dihargai dan diperhatikan.
Dari sisi kandungan pesannya, pendidikan tauhid dan mengenalkan Allah memang menjadi pendidikan dasar yang ditanamkan pada anak.(klw)
Load more