tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya mengatakan satu jenis hewan ini kerap kali dipelihara dalam rumah.
Namun, Buya Yahya menyebutkan bahwa hewan ini masuk dalam jenis golongan yang boleh dibunuh dalam Islam, meski menjadi binatang peliharaan dalam rumah.
Buya Yahya menyatakan anjuran hewan menggemaskan ini dibunuh langsung dari sabda Nabi Muhammad SAW.
"Nabi mengatakan tidak dilarang, artinya boleh, sesuatu menjadi wajib membunuh jika sudah pasti membahayakan," ungkap Buya Yahya dalam suatu kajiannya disadur dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (10/1/2025).
Dalam agama Islam menguraikan bahwa umat Muslim sangat dianjurkan agar memberikan kasih sayang dan merawat hewan secara tulus.
Sebagai manusia, umat Muslim harus mencontohkan bahwa hewan juga memiliki hak hidupnya sebagaimana masuk dalam ciptaan Allah SWT.
Allah SWT juga menganjurkan manusia agar seluruh makhluk hidup yang lemah perlu dijaga dengan baik.
Bahwasanya hewan merupakan salah satu makhluk hidup seperti manusia yang kerap kali bertasbih dan merasa takut kepada Allah SWT.
Burung merupakan salah satu hewan tidak pernah berhenti bertasbih tercantum dalam dalil Al Quran dari Surat An Nur Ayat 41, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An Nur, 24:41)
Namun, Islam juga menganjurkan ada sejumlah jenis hewan yang boleh dibunuh karena mengandung keburukan dan bisa memberikan bahaya kepada manusia.
Buya Yahya mengabarkan sejumlah hewan ini dianjurkan untuk dibunuh langsung dari Rasulullah SAW.
"Rasul mengatakan, ada lima jenis binatang (hewan) yang enggak apa-apa kalau mau dibunuh," kata dia.
Mengapa daftar hewan ini boleh dibunuh dalam agama Islam?
"Yang pertama adalah burung gagak, yang kedua adalah kalajengking, kemudian elang yang memakan binatang, kemudian tikus, kemudian anjing yang membahayakan," terangnya.
Ia tidak mempermasalahkan apabila ada orang mukmin ingin membunuhnya. Terutama ketika mengalami kondisi terdesak akibat diserang hewan tersebut.
"Binatang-binatang tadi kalau pasti membahayakan harus dibunuh dong," tegasnya.
Ia merasa heran ada hewan berbahaya dan dinobatkan adanya keburukan masih dipelihara dalam rumah.
"Kalau sudah membahayakan dan harus dibunuh ya jangan dipelihara," tuturnya.
Meski begitu, pendakwah usia 51 tahun ini lebih menekankan jika hewan tersebut tidak mengganggu maka tak masalah dibiarkan hidup.
Ia tidak menghalangi bagi orang tetap bersikeras ingin membunuh hewan tersebut karena telah bersifat buruk.
"Kalau ternyata tidak membahayakan ya tidak wajib dibunuh, tapi kalau mau dibunuh silakan karena sudah disebut begini pada akhirnya membahayakan," jelasnya.
Bahwasanya para ulama berbagi pendapatnya kelima jenis hewan ini tidak boleh dipelihara di rumah.
"Dari sini para ulama menjelaskan bahwa tidak diimbau untuk melihara yang demikian itu," pesannya.
"Bahkan sebagian malah mengatakan selagi diizinkan dibunuh karena ada sesuatu membahayakan, sebagian mengatakan haram memeliharanya, paling tidak Anda menghindar deh," sambung dia.
Buya Yahya mengambil contoh dari hewan hamster yang masih sering terlihat dan dipelihara di rumah. Binatang ini memang memiliki bentuk dan wajah yang imut.
Kendati demikian, pendakwah kelahiran asal Blitar itu menyebutkan bahwa hamster masuk dalam kategori hewan yang bahaya.
Menurutnya, hamster sejenis dengan tikus sebagaimana hewan tersebut masuk dalam golongan fasiq mengandung keburukan.
"Hamster itu kita pernah dengar termasuk jenis tikus," ucapnya.
"Berarti kita masuk bab pembahasan tentang melihara tikus," tambahnya.
Agama Islam sangat melarang umatnya bahwa hewan sejenis tikus tidak boleh dipelihara, seperti tikus hitam, tikus putih, hamster, dan sejenisnya.
Hadis riwayat ini menerangkan hewan yang boleh dibunuh dengan catatan tidak boleh dalam keadaan tersiksa, Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh Allah mewajibkan berbuat ihsan (berbuat baik) kepada siapa pun. Jika kalian membunuh (hewan), maka lakukan dengan cara yang baik. Apabila kalian menyembelih binatang, maka lakukanlah dengan cara yang baik. Hendaknya seorang dari kalian menajamkan alat sembelihnya sehingga bisa meringankan rasa sakitnya." (HR. Muslim)
Sebagai solusinya, Buya Yahya lebih menekankan hewan-hewan jenis lainnya bisa dipelihara dan mengundang manfaat bagi pemeliharanya.
"Enggak perlu lah memelihara itu, pelihara yang bermanfaat, ayam bisa beranak pinak disembelih, kambing bisa untuk kurban," sarannya.
Ia menyebutkan hewan ternak dipelihara bisa dikonsumsi secara mandiri untuk menjadi bahan kebutuhan makanan dan menjaga kesehatan tubuh.
Hewan ternak juga membantu perekonomian pemeliharanya karena bisa dijual mengandung nilai harga tinggi.
"Mending pelihara kambing untuk kurban daripada hamster, hamster duitnya banyak capek sama kayak kambing," katanya.
Lantas, bagaimana tetap ingin melihara hewan sejenis hamster dan tikus? Buya Yahya menyarankan kelinci sebagai opsinya.
"Enggak usahlah Anda pelihara hamster, kalajengking, tikus," tegasnya lagi.
"Enggak dianjurkan, bukan sesuatu yang baik, rugi Anda sia-sia, Anda bisa memubazirkan duit, ubah cara berpikirnya, daripada pelihara hamster pelihara kelinci saja," pungkasnya.
(hap)
Load more