tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat memperoleh pertanyaan seputar hukum air doa dari kiai dalam agama Islam dilontarkan oleh salah satu jemaahnya.
Jemaah Ustaz Adi Hidayat (UAH) itu menjelaskan air minum yang diberikan seorang kiai atau tokoh agama lainnya bisa memberikan kesembuhan penyakit karena mengandung doa.
"Jika ada orang berobat ke tempat şemacam pak haji, ustaz tau kiai, lalu dikasih obat berupa air minum yang didoakan," ungkap jemaah UAH dalam suatu ceramah dinukil dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (10/1/2025).
Jemaah itu kembali menanyakan kepada UAH terkait kepercayaan kepada kiai dan tokoh agama meminta air doa minta penyakitnya segera sembuh dikhawatirkan mengandung syirik.
"Apakah termasuk syirik atau bagaimana?," tanya jemaah itu kepada UAH.
Dalam pembahasan ini mengacu pada air doa sebagaimana menunjukkan air yang mengandung telah didoakan oleh seorang yang dianggap mempunyai ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
Kebanyakan orang mendengar bahwa kiai, ustaz, orang saleh, ulama, dan sebagainya memiliki karomah dan bisa membantu mereka.
Air doa dipercaya bisa memberikan kesembuhan melalui proses spiritual dari getaran doa sebagai ciri berikhtiar kepada Allah SWT.
Air doa menandakan proses terapi yang berbasis religius. Pengobatan ini melibatkan unsur agama di dalamnya.
Ada pun mengenai doa berfungsi sarana atau tempat bisa komunikasi kepada Allah SWT. Cara ini guna menyampaikan hajat agar dikabulkan oleh-Nya.
Proses penyembuhan melalui air doa tidak dilakukan secara mistis dan mengandalkan keyakinan dari doa mampu menyembuhkan segala penyakit baik secara fisik dan mental.
Tak hanya kesembuhan penyakit, air doa mampu membawa keberkahan karena telah dibacakan dengan cara proses spiritual.
Mereka yang mendatangi kiai sangat percaya bahwa aliran rezeki akan semakin mudah datang mengalir bertubi-tubi dari air doa tersebut.
Proses air doa ini biasanya menunjukkan bahwa seseorang yang takwa akan membaca berupa sejumlah Ayat Suci Al Quran.
Getaran Ayat Suci Al Quran ini akan menyatu dan mengandung kebaikan dalam air minum yang bersih untuk dikonsumsi oleh manusia.
Meski begitu, agama Islam tidak menunjukkan ajaran terkait praktik umatnya minta air doa kepada orang saleh.
Sebagai pendakwah karismatik, UAH menjawab pertanyaan jemaah tersebut atas kekhawatiran kandungan syirik di dalam kepercayaan minta air doa.
"Tergantung, jika Anda minta doa, tabarruk dengan doa itu, wasilah, supaya memohon berdoa, didoakan kepada Allah," respons UAH kepada jemaahnya.
Perihal kepercayaan pada kiai, UAH berpendapat bahwa diri sendiri juga bisa melakukan air doa. Artinya, mereka dapat melantunkan Ayat Suci Al Quran di air bersih yang telah disediakan di wadah atau gelas.
Penjelasan ini mengacu adanya kebolehan untuk didoakan oleh para kiai atau ustaz melalui air bersih diberikan kepada mereka.
Namun begitu, Direktur Quantum khyar Institute itu lebih menekankan agar coba membuat air doa secara mandiri.
"Anda bisa berdoa sendiri, minta dan bisa saling mendoakan," kata dia.
Lantas, bagaimana seorang mukmin tetap ingin mendapat air doa dari kiai atau ustaz hingga orang saleh lainnya?
"Sebelum meminta air doa kepada sosok yang dipandang sebagai kiai, pak haji, atau ustaz agar berdoa langsung kepada Allah SWT," terangnya menjelaskan.
UAH menegaskan selama adab masih terjaga dan tidak menyimpang dengan syariat agama Islam tak ada masalah perihal air doa tersebut.
"Boleh adabnya boleh. Anda ketemu Ulama minta doa. Dulu kami begitu, bertemu Ulama, minta doa syekh, doakan kami, doakan kami. Doanya meminta kebaikan itu boleh," tukasnya.
(hap)
Load more