Tidak ada pembatasan mengkritik dari tokoh agama, sebagaimana cara memperlihatkan kepeduliannya pada negara. Bahwasanya kehidupan berbangsa dan bernegara tak lepas dari peran agama.
"Kita bukan negara Hegel, di mana negara dianggap di atas segalanya," katanya.
Ia menjelaskan keseimbangan hubungan agama dan negara harus tetap terjaga demi menciptakan keharmonisan antarumat beragama.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu menuturkan apabila negara dijadikan tempat ketergantungan oleh agama akan menghilangkan nilai-nilai kritis yang sangat dibutuhkan negara.
"Ketika agama dan pemimpinnya terlalu bergantung pada pembiayaan negara, maka independensinya berkurang. Bagaimana agama bisa kritis jika ketergantungannya sepenuhnya kepada negara?," tanya dia.
Ia tidak menginginkan para tokoh atau pemimpin dalam suatu agama selalu menempatkan posisi terendahnya pada negara.
Hal ini berhubungan masih banyak yang bungkam dan belum berani bersuara untuk meluapkan kritikannya.
Load more