tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Buya Yahya menguraikan tempat terbaik mengerjakan shalat Dhuha di pagi hari.
Dalam suatu ceramahnya, Buya Yahya mengatakan ada hal-hal yang diperhatikan saat dihadapkan memilih shalat Dhuha di rumah atau kantor.
Menurut Buya Yahya, tempat terbaik shalat Dhuha disesuaikan dengan kondisinya masing-masing baik antara di rumah maupun kantor saat sibuk bekerja.
"Kaidah kedua yang paling nyaman bagi Anda, yang bisa mendorong kekhusyuk-an," ungkap Buya Yahya dinukil dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (13/1/2025).
Dhuha menjadi salah satu shalat sunnah muuakkadah sebagaimana yang pernah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Shalat Dhuha memiliki waktu pelaksanaan pada pagi hari yang dimulai saat matahari naik kurang lebih tujuh hasta.
Ada pun waktu akhir shalat Dhuha menunjukkan saat menjelang muadzin mengumandangkan adzan Dzuhur.
Shalat Dhuha telah mendapat posisi sebagai salah satu sunnah paling populer diyakini bisa menggetarkan aliran rezeki.
Bagi umat Muslim mengamalkan shalat Dhuha bisa melantunkan hajat untuk meminta rezeki dan keinginannya langsung tercapai atas izin dari Allah SWT.
Keistimewaan shalat Dhuha lainnya juga menghapus segala dosa yang pernah diperbuat selama di kehidupannya, mendapatkan ketenangan hidup hingga selalu dibimbing oleh Allah SWT.
Namun, shalat Dhuha menjadi tantangan bagi umat Muslim karena waktu pelaksanaannya pada pagi hari, menandakan mereka harus memulai aktivitas pekerjaannya.
Setiap manusia juga harus melakukan pekerjaannya, sebagaimana menjalankan salah satu ibadah untuk mencari rezeki hidupnya.
Kebanyakan orang baru memulai aktivitas pekerjaannya saat pagi hari, mengharuskan mereka harus bergegas pergi ke kantor.
Pekerjaan ini menyebabkan shalat Dhuha tidak sempat dikerjakan di rumah karena harus buru-buru bekerja.
Meski demikian, Buya Yahya mengingatkan bahwa ada perbedaan pahala yang diraih antara shalat Dhuha di rumah dan di kantor.
Pengasuh LPD Al Bahjah ini menjelaskan anjuran shalat sunnah sebaik-baiknya di rumah dari pemahaman hadis riwayat.
"Lebih bagus dilakukan di rumahnya," kata dia.
Hadis riwayat dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'Anhu menerangkan shalat sunnah dianjurkan di rumah, Rasulullah SAW bersabda:
"Shalatlah kalian, wahai manusia, di rumah-rumah kalian, karena sebaik-baiknya shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib." (HR. Bukhari Nomor 731 & Muslim Nomor 781)
Kemudian, Buya Yahya mengatakan bahwa shalat Dhuha akan semakin afdhol jika dilakukan di masjid daripada di rumah atau kantor.
Ia menuturkan bahwa shalat Dhuha di masjid sambil menunggu untuk berangkat kerja ke kantor.
Pendakwah karismatik kelahiran di Blitar itu menganjurkan saat berada di kantor, sebaik-baiknya tetap dikerjakan di masjid atau musholah sekitar.
Ia memprediksikan bahwa setiap kantor akan disediakan masjid atau musholah khusus bagi para pekerjanya untuk shalat.
"Kecuali shalat Dhuha bagi yang saat itu ada di masjid," tuturnya.
Lantas, bagaimana kondisi shalat Dhuha setelah shalat Subuh berjamaah di masjid? Buya Yahya sangat menganjurkan pilihan tersebut.
"Jika setelah shalat Subuh tetap berdiam di masjid, lalu dhuhanya di masjid tak apa," jelasnya.
Kondisi shalat Dhuha setelah shalat Subuh berjamaah di masjid guna memperbanyak amalan-amalan untuk mempertebal pahala.
"Jika kantor Anda membuat ibadah Anda khusyuk silahkan. Asal ibadah tidak mengganggu kerja," tegasnya.
Buya Yahya mengimbau pekerjaan juga tidak boleh ditinggalkan apabila mengetahui keutamaan shalat Dhuha lebih baik dikerjakan di rumah.
Pekerjaan juga berfungsi agar manusia tetap bertahan hidup sebagaimana tanda mencari nafkah hingga ketetapan rezekinya telah diatur dalam Lauhulmahfuz.
"Jika Anda kerja ibadahnya kerja, jangan shalat terus," pesannya.
Buya Yahya lebih menghargai apabila keduanya tidak ditinggalkan agar semakin mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
"Minimal dua rakaat, paling sempurna delapan rakaat," tukasnya.
(hap)
Load more