Ia menyebutkan shalat Witir akan bersifat mandiri hanya dikerjakan secara individu, apabila shalatnya sangat cepat mengucapkan salam.
"Khusus 3 rakaat dua salam di Indonesia para ulama mengakalinya dengan menambahkan kata minal witri sebelum shalat," tuturnya.
Ia kembali menyoroti shalat Witir biasa dikerjakan setelah Tarawih, kebanyakan menggunakan konsep dua rakaat salam saat mengerjakan tiga rakaat dilanjutkan satu rakaat lagi.
Cara tersebut, kata Gus Baha, ada keanehan dalam pelaksanaannya. Meskipun masih banyak mengerjakan seperti itu.
Bahwasanya shalat Witir berarti ganjil, walaupun banyak yang menyicil dengan mengerjakan dua rakaat terlebih dahulu. Istilahnya menggunakan sisten bertahap.
"Karena arti shalat itu pekerjaan yang diawali takbir dan diakhiri salam. Tidak bisa shalat satu digantungkan (sempurna dikatakan witir) dengan menunggu shalat satunya lagi," jelasnya.
"Khawatirnya ketika satu rakaat tersebut tidak dilakukan, maka dua rakaat sebelumnya ikut batal," tandasnya.
(hap)
Load more