Jakarta, tvOnenews.com - Seorang selebgram sekaligus konten kreator asal Aceh, Mira Ulfa menyita perhatian publik akibat video viral sedang membaca Al Quran.
Mira Ulfa tengah membaca Al Quran sambil bermain musik DJ menuai kontroversi dan membuat publik merasa geram atas video tersebut.
Publik marah karena selebgram asal Aceh itu dianggap telah melakukan penistaan agama, melibatkan pengamalan Al Quran yang tidak pantas dan di luar syariat agama Islam.
Dilansir dari TikTok pribadi Mira Ulfa, Kamis (16/1/2025), video tersebut viral bermula ketika selebgram itu terang-terangan mengunggah sebuah video di media sosial TikTok.
Mira tampaknya sedang mengamalkan Ayat Suci Al Quran di dalam rekaman video tersebut.
Namun, video ini menjadi viral karena musik DJ mengiringi Mira saat menggetarkan Ayat Suci Al Quran.
Mira pun mendapat kecaman hingga didesak oleh netizen agar segera dihukum akibat perbuatannya disebut telah melecehkan atau penistaan agama Islam.
Informasi pribadi dan biodata Mira Ulfa kini menjadi buronan netizen agar aparat segera menangkap selebgram asal Aceh tersebut.
Mira Ulfa yang kini tengah menjadi buronan, mengetahui video tersebut semakin viral di media sosial.
Mira Ulfa langsung mengunggah video pernyataannya untuk minta maaf lantaran dianggap menistakan agama.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, saya Mira. Di sini saya mau minta maaf terkait video yang beredar di TikTok dan juga Instagram," ungkap Mira Ulfa dalam unggahan terbarunya dikutip, Kamis.
"Di sini saya minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat terutama masyarakat Aceh atas kesalahan saya live di Instagram," sambungnya.
"Saya sangat minta maaf dan saya sangat menyesali apa yang saya lakukan. Ke depannya saya berjanji akan menjadi lebih baik. Terima kasih, wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," tambahnya lagi.
Video viral pengamalan Al Quran diiringi musik DJ mengingatkan ceramah dari Ustaz Adi Hidayat terkait penistaan agama.
Lantas, seperti apa pendapat Ustaz Adi Hidayat mengenai orang mukmin melakukan penistaan agama, seperti dari kasus Mira Ulfa, selebgram asal Aceh?
Dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Kamis, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan cara menghadapi paling tepat untuk orang-orang menistakan agama Islam.
UAH mendapat pertanyaan terkait langkah-langkah yang harus dilakukan umat Muslim dari golongan tertentu, bahkan orang mukmin terang-terangan menghina Islam.
"Apa saran ustaz atau pendapat ustaz, tentang ada kelompok atau golongan yang terus menerus hina agama kita, baik non-muslim ataupun muslim itu sendiri," ucap UAH saat mengulas pertanyaan jemaahnya dari secarik kertas.
UAH membagikan kategori penghina Islam dari non-Muslim dan Muslim itu sendiri. Menurutnya, bagi yang buat menganut kepercayaan Islam adalah hal wajar.
Ia berpendapat bahwa, orang yang non-Muslim bisa disebabkan ketidaktahuannya rentan menghina agama Islam.
"Kalau ada non-Muslim berbuat negatif kepada Islam, mungkin karena belum tahu," terangnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu juga menyoroti umat Muslim yang menistakan agamanya sendiri, patut dipertanyakan keIslamannya.
Pendakwah kelahiran asal Pandeglang itu menyampaikan bahwa orang mukmin yang benar-benar sadar, tidak akan menghina agama Islam.
Dalam kasus Mira Ulfa telah membaca Al Quran diiringi suara yang tidak pantas, UAH berpendapat bahwa keimanannya terhadap agama Islam harus dipertanyakan lagi.
"Pertanyaan saya, kok bisa ada orang Islam menjelek-jelekan Islam? Sebetulnya dia siapa, karena orang yang memeluk sesuatu itu tidak akan mungkin melukainya," jelas UAH.
Sebagai umat Muslim, kata UAH, harus membuktikan tanda kasih sayangnya untuk agama Islam. Sikap pengamalan Al Quran seperti itu menunjukkan sangat cuek memelihara ajaran dari Rasulullah SAW.
"Peluk itu tanda sayang, Anda memeluk Islam masa anda melukainya? Mustahil. Jadi kalau ada orang kemudian mengatakan muslim tapi menghina Islam, maka ada yang salah dengan keIslamannya," paparnya.
Meski begitu, UAH mengingatkan kepada netizen khususnya umat Muslim tidak langsung menghujatnya. Sikap tersebut hanya membuang energi dan lebih condong menasihati pelakunya.
"Jika ada seseorang yang memalingkan ayat Al Quran, mengingkari ayat-ayat Allah, atau minimal mengolok-ngolok Islam, jilbab, syariat Islam. Maka bagaimana sikap kita? Kata Al-Quran, Anda jangan mencelanya, tuh indah. Daripada mencela orang lain lebih baik lisan kita dipakai untuk baca Al Quran," pesannya.
"Terlalu mahal energi kita untuk mencela orang itu. Cukup kata Al-Quran tinggalkan mereka. Jadi kalau ada majelisnya jangan dihadiri, kalau ada bukunya jangan dibaca, kalau ada siarannya jangan didengarkan," tandasnya.
(hap)
Load more