tvOnenews.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengupas tuntas shalat Tahajud dianggap waktu terbaik doa kepada Allah SWT.
Gus Baha membandingkan momen doa terbaik antara waktu ibadah wajib dan shalat Tahajud bagi yang ingin mendoakan leluhur dan buyut-buyutnya telah meninggal dunia.
"Saya itu kalau mendoakan orang yang dihormati habis Maghrib seperti yasinan bersama itu sebagai formal saja," ungkap Gus Baha dalam acara Haul Masyayikh Pondok Damaran 78 di Pondok Pesantren Mazroatul Ulum, Kudus dikutip tvOnenews.com dari laman NU Online, Kamis (16/1/2025).
Shalat Tahajud sangat menggelegar di kalangan umat Muslim. Ibadah sunnah ini tidak pernah berhenti kepopulerannya karena selalu diburu oleh orang mukmin.
Shalat Tahajud mempunyai waktu pelaksanaannya sejak pertengahan malam hingga menjelang adzan Subuh.
Ini mebuktikan sunnah tersebut menjadi ibadah yang terjaga saat bangun tidur di sepertiga malam.
Surat Al Isra Ayat 79 selalu menjadi acuan dalil Al Quran mengenai tidak meninggalkan shalat Tahajud di sepertiga malam, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra, 17:79)
Pada waktu shalat Tahajud, banyak orang mukmin berspekulasi bahwa momen di sepertiga malam, langkah yang tepat menggetarkan doa.
Waktu shalat Tahajud dianggap menjadi momentum terbaik dan paling mustajab menyampaikan hajat agar langsung dikabulkan oleh Allah SWT lewat amalan doa.
Hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu menjelaskan waktu sepertiga malam momentum terbaik berdoa, Rasulullah SAW bersabda:
"Tuhan kami (Allah) tabaraka wa ta‘ala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR. Bukhari & Muslim)
Sebagai pendakwah, Gus Baha tidak menginginkan waktu shalat lainnya dilupakan sebagai tempat berdoa untuk meminta hajat.
Namun, Gus Baha menguraikan perbandingannya terkait momen yang mustajab berdoa bagi yang ingin buyut-buyut atau leluhurnya agar masuk surga.
Pendakwah asal Rembang itu mendukung bahwa sepertiga malam, waktu yang istimewa, sebagaimana dijelaskan dalam dalil dan hadis riwayat tersebut.
"Saya itu mendoakan buyut-buyut itu di waktu ijabah. Waktu ijabah itu pukul 03.00 atau 03.30 WIB," terang dia.
Menurutnya, Allah SWT dan Rasulullah SAW menuntun umat Muslim memprioritaskan getaran doa pada waktu terbaiknya.
Ia mengatakan ada jalur yang jelas dan semakin kuat mengamalkan doa di waktu tersebut secara sanad dan dalil Al Quran.
Murid kesayangannya Mbah Moen itu menambahkan bahhwa, ada perhatian khusus terkait waktu shalat Tahajud sangat diistimewakan oleh Allah SWT.
Jika mengacu pada perbandingannya, ada waktu mustajab untuk berdoa selain sepertiga malam, terletak pada hari Jumat, puasa, serta momen buka puasa.
Kemudian, waktu terbaik doa lainnya mengacu dalam ibadah shalat, khususnya pada bagian sujud, malam Lailatul Qadr, setelah shalat lima waktu, dan antara adzan-iqamah.
"Nanti malam tak ulang lagi pukul 03.30 atau setelah Ashar di hari Jumat. Karena itu waktu ijabah," paparnya.
Anjuran umat Muslim mengistimewakan dan mengutamakan sepertiga malam melalui doa dijelaskan dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari." (HR. Muslim)
Gus Baha mengharapkan waktu-waktu terbaik berdoa tidak disia-siakan, terutama pada sepertiga malam.
"Jangan ikut adat pada umumnya, doa tidak pada waktu ijabah sambil nangis. Saat waktu ijabah malah tidur. Ini tidak tepat. Waktu ijabah itu sepertiga malam saat tahajud. Sesuai konstitusi yang dibawa Rasulullah," terang dia lagi.
Gus Baha sedikit mengulas dari kisah Nabi Yaqub AS memohon ampunan di waktu terbaik doa tercantum dalam Surat Yusuf Ayat 98, Allah SWT berfirman:
قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Dia (Yaqub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yusuf, 12:98)
Ia tidak mempermasalahkan jika orang mukmin membaca doa untuk buyut dan leluhurnya selain di waktu mustajab, meskipun terbaiknya pada jadwal-jadwal telah ditentukan sesuai hadis riwayat dan dalil Al Quran.
"Ini menunjukkan doa di waktu selain ijabah itu kurang dianjurkan. Namun, bukan berarti tidak boleh. Bisa saja doanya dikabulkan. Hanya saja sepertiga itu sesuai tuntunan Rasulullah. Formal dari Allah, yang menentukan Allah bukan panitia doa bersama," pungkasnya.
(hap)
Load more