Hal ini karena jika kedua negara tersebut bangkrut secara moral dan material, secara spiritual dan material, maka akan mempermudah perjuangan bangsa Palestina dalam merelaisasikan janji Allah untuk meraih kemenangan yang kafah.
Kemudian, ia menjelaskan, sebagaimana dalam Al-Qur'an, telah diingatkan karakter kaum Zionis Yahudi dalam memerangi kaum muslimin yang dimana selalu dari belakang benteng dan bertameng kekuatan bangsa lain yang mendukungnya.
Hal ini kata Kiai Jeje sebagaimana termaktub dalam surat Al Hasyr ayat 14:
لَا یُقَـٰتِلُونَكُمۡ جَمِیعًا إِلَّا فِی قُرࣰى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَاۤءِ جُدُرِۭۚ بَأۡسُهُم بَیۡنَهُمۡ شَدِیدࣱۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِیعࣰا وَقُلُوبُهُمۡ شَتَّىٰۚ ذَ ٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمࣱ لَّا یَعۡقِلُونَ
Artinya: Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti (QS. Al Hasyr: 14).
Dari sanalah maka jika ingin Israel kalah menurutnya, harus dimulai dari negara yang mendukungnya lebih dulu.
"Maka kehancuran Zionis Yahudi akan diawali dengan kehancuran negara-negara proxy yang menjadi benteng dan pembelanya, terutama Amerika Serikat,” menurutnya.
Load more