Jakarta, tvOnenews.com- Teks Khutbah Jumat pada Kamis, 17 Oktober 2025 akan membahas seputar, seperti apa buah manis dari kesabaran dan berprasangka baik pada Allah SWT?.
Bagi umat muslim, umum memahami soal cobaan pasti disesuaikan kemampuan umatNya. Berikut teks khutbah dikutip dari laman NU online.
Dengan itu manusia hidup dengan aneka cobaannya. Tidak mungkin manusia selalu anteng, tenang, dimudahkan menggapai segala yang diingini, dan seterusnya
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa menambah syukur atas segala nikmat dan anugerah yang telah Allah berikan kepada kita semua. Nikmat sekecil apapun. Kita kadang lupa bersyukur dan lupa berzikir kepada Allah di saat kita justru diberikan nikmat.
Pada kondisi kita sedang kurang baik-baik saja, misalnya dalam keadaan sakit, atau tengah dicoba dengan situasi sulit, tidak berarti kita kehilangan potensi menggapai pahala dan ridha Allah SWT.
Apalagi di saat kita dalam situasi yang normal. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10 berikut ini.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan.”
Sebagaimana, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita sebagai umatnya agar senantiasa bersabar di saat kita sedang dilanda musibah. Karena di balik kesabaran itu, Allah sebenarnya ingin menghapus dosa-dosa kita. Hal ini pernah disampaikan dalam sebuah hadits:
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
Artinya, “Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan, ‘Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang Muslim, bahkan duri yang melukainya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus (dosa-dosanya)’.” (HR Al-Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Yakinlah, Allah adalah Dzat yang maha baik. Setiap kali musibah yang menimpa kepada kita, ada tujuan baik di baliknya. Oleh karena itu, kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah bahwa apa yang menimpa kita merupakan suratan takdir ilahi. Dan boleh jadi musibah dan rasa sakit adalah wasilah supaya kita diangkat derajat dan martabatnya di sisi Allah ta’ala dengan dihapuskannya dosa-dosa.
Boleh kita sederhanakan, bahwa berbaik sangka kepada Tuhan termasuk bukti cinta kita kepada-Nya. Di sisi lain, berbaik sangka kepada Allah adalah bentuk dari ibadah itu sendiri kepada-Nya. Imam al-Hafidz Abu Bakr Abdullah bin Muhammad bin Ubaid al-Qurasyi dalam karyanya Husnudzan Billah menulis riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ حُسْنَ الظَّنِّ بِاللهِ مِنْ حُسْنِ الْعِبَادَةِ
Artinya, “Sungguh, berbaik sangka kepada Allah merupakan ibadah terbaik yang dipersembahkan sang hamba kepada Tuhannya.” (sumber NU Online).(klw)
waallahualam
Load more