Jakarta, tvOnenews.com- Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menjelaskan, bagaimana keutamaannya sholawat dalam Islam. Seperti halnya, penggunaan kata Sayyidina dalam sholawat, apakah wajib?.
Hal inilah yang disorot Syekh Ali Jaber, katanya ini memicu perdebatan, kalau pakai atau tidak bagaimana hukumnya.
Atas pertanyaan tersebut, Ulama Indonesia, Syekh Ali Jaber menjelaskan seputar penggunaan Sayyidina saat melafalkan sholawat Nabi Muhammad SAW sebenarnya bukan masalah.
Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber menyampaikan kalau beragam amalan baik dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT dengan sholawat. Maka tidak lagi berdebat soal penggunaan Sayyidina.
"Amalan yang bisa menjaminkan syafaat Nabi Muhammad SAW adalah perbanyak sholawat," ungkap Syekh Ali Jaber.
Mengingat sholawat termasuk kebiasaan yang memiliki banyak keutamaan apabila dikerjakan. Seperti semakin dekat dengan Baginda Rasulullah SAW.
Kemudian, kata Sayyidina juga sebagai wujud cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Simak Syekh Ali Jaber dikutip dari Youtube Hadits TV pada Jumat (17/1).
Perlu diketahui, membaca atau melafalkan sholawat, manusia akan mendapatkan jaminan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Sehingga melafalkan sholawat, tergantung dari sebesar apa keinginan Anda untuk mendapatkan syafaat.
"Dan ini kembali kepada kemauan kita, kira-kira kemauan untuk mendapat syafaat sejauh apa, sebesar apa, di situlah akan terlihat banyak sholawat atau tidak," jelasnya.
"Jadi masalah sholawat bukan masalah jumlahnya, ada orang ratusan ribu, semakin dia cinta dan betul-betul mengharapkan syafaat Nabi Muhammad pasti akan semakin banyak sholawat," sambung Syekh Ali Jaber.
Katanya pakai "Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad itu boleh,"
"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad, juga boleh," ucapnya.
Sehubungan dengan ini, ia mengingatkan dalam islam tidak meributkan masalah penggunaan sholawat sayyidina dan yang tak pakai.
"Jadi jangan ribut masalah bahasa, sayyidina boleh, tidak pakai sayyidina boleh, mau yang panjang boleh, mau yang pendek boleh," terang Syekh Ali Jaber. (klw)
waallahualam
Load more