Jakarta, tvOnenews.com- Secara umum saat shalat dhuha membaca surat Adh Dhuha ataupun Asy Syams. Lalu, bagaimana hukumnya kalau tidak hafal? simak penjelasan Syekh Ali Jaber di bawah ini.
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menjelaskan, keutamaan shalat dhuha yang masuk satu ibadah sunnah sangat dianjurkan dalam Islam.
Sebab shalat dhuha dipahami sebagai amalan rezeki. Syekh Ali Jaber pun mengatakan kalau menjalankannya pasti mendapatkan keistimewaan dan pahalanya.
Dalam praktiknya ternyata mampu disesuaikan kemampuan masing-masing. Hal ini juga termasuk surat-surat yang dibaca saat shalat.
Salah satunya, menghafal surah Al Ikhlas yang dikenal pendek. Pasalnya mudah untuk dibaca dan diingat oleh umat muslim.
Lantas, muncul pertanyaan apakah boleh shalat Dhuha tidak pakai surah Adh Dhuha Atau Asy Syams diganti Al Ikhlas?. Berikut penjelasan Syekh Ali Jaber, dikutip dari YouTube Nashih TV, Jumat (17/1/2025).
Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber sebut shalat dhuha itu sebenarnya sangat mudah dan bisa disesuaikan kebutuhan.
Juga termasuk jumlah rakaat tidak selalu sebanyak delapan rakaat, bisa hanya dengan dua rakaat, lalu salam atau ditambah dua rakaat lagi.
"Shalat dhuha kesempatan tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat, tidak harus empat rakaat," kata Syekh Ali.
Ia juga mengatakan tidak hafal surat Adh Dhuha dan Asy Syams sering menjadi alasan seseorang tidak shalat dhuha.
Dalam praktiknya tidak diwajibkan atau harus dengan kedua surat tersebut. Kendatinya, ia mengajak untuk laksanakan shalat dhuha.
"Dan tidak harus dibaca surat Asy Syam, banyak jemaah curhat kepada saya keluhannya ingin shalat dhuha tapi tidak hafal wasysyamsi wadhuhaha," jelasnya.
Meskipun diulang-ulang dalam setiap rakaat pakai surah Al Ikhlas, Syekh Ali sebut tidak masalah.
"Walaupun tidak hafal, mohon maaf, hafal Qulhu baca qulhu, rakaat pertama qulhu, rakaat kedua enggak apa-apa qulhu lagi asalkan shalat dhuha terjaga," pesan Ulama Indonesia ini.
Sementara keistimewaan dari shalat dhuha berupa, sarana dzikir anggota badan sampai melancarkan rezeki, memberikan kebahagiaan dan ketenangan hati, membuka pintu rezeki dan mendatangkan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat, menjadi bentuk syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan, dan menjaga kesehatan tubuh dan memperpanjang umur.
Dikesempatan lain pun, Syekh Ali Jaber menjelaskan soal jumlah rakaat shalat dhuha itu beragam mulai dari 2 sampai 8 rakaat.
Namun, jumlah rakaat shalat dhuha yang afdhol dikatakan 4 rakaat. Sementara waktunya, dia tidak spesifikkan tapi bebas sesuai kebutuhan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh, atau jam 6.30 jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," pesan Syekh Ali Jaber.
"Shalat dhuha walaupun dengan baca Al Fatihah, sah shalat dhuhanya. Masa gara-gara tidak hafal Asy Syam tidak shalat dhuha," pesan Ulama Indonesia itu. (klw)
Waallahualam
Load more