Jakarta, tvOnenews.com- Salah satu pemain Timnas Indonesia pernah mengakui kalau gaya bermain sepak bola di Indonesia sungguh berbeda. Hal ini dibandingkan dengan negara Belanda.
Sosok ini dikenal sebagai pemain mualaf dan naturalisasi, siapa lagi kalau bukan Ragnar Oratmangoen. Ia sempat merasakan kewalahan di awal bermain bersama Timnas Indonesia.
Hadir dan bergabung di Timnas Indonesia waktu diasuh Pelatih Shin Tae-yong (STY), Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji ini menilai gaya bermain bola dengan jarak jauh (umpan jauh).
Hal tersebut Wak Haji sampaikan saat podcast bersama Mamat Alkatiri di kanal YouTube Sport77 Official, dikutip Jumat (17/1/2025).
Wak Haji pun menyebutkan ada perbedaan amat besar dari kedua negara ini, kalau sepak bola di Indonesia harus lebih banyak berlari dan umpan jauh.
Berbeda dengan Belanda banyak memainkan umpan pendek. Tak heran ia bisa merasakan perbedaan itu, tapi dengan cepat bisa beradaptasi.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang milik FC Groningen itu.
Sehubungan dengan Ragnar Oratmangoen, meksipun berbeda dari segi gaya bermain bola. Hal itu tidak menyurutkan semangatnya bermain.
“Di Indonesia, (saya) yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Wak Haji.
Dalam kesempatan yang sama, Ragnar Oratmangoen juga menjelaskan ada hal yang buatnya tetap nyaman di Indonesia.
Sebagaimana Wak Haji merupakan keturunan Belanda dan Indonesia. Ia sangat menyukai di sini karena warganya yang toleran.
Ragnar yang berstatus mualaf ternyata lahir dari keluarga non-muslim beragama Nasrani. Ia mengaku merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena bisa bebas dengarkan adzan kapanpun, di manapun.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat sebagai host.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah men-gudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu. (klw)
Load more