Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan pekan depan menjadi keputusan pengumuman soal libur sekolah di Ramadhan 2025. Wacana ini mengingatkan kebijakan yang dibentuk pada era pemerintahan Presiden ke-4 RI, Gus Dur.
Nasaruddin mengungkapkan wacana libur sekolah selama bulan suci Ramadhan 2025 yang pernah diberlakukan oleh Gus Dur, rencananya diumumkan pada Senin, 20 Januari 2025.
"Besok paling lambat Senin kita akan umumkan," tegas Menag RI itu di Jakarta dikutip, Sabtu (18/1/2025).
Sementara, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti turut mengabarkan soal keputusan libur sekolah di bulan Ramadhan 2025, tentunya dibahas minimal oleh tiga kementerian.
Abdul Mu'ti menyebutkan tiga kementerian yang telah membahas wacana libur ini, antara lain Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kementerian Agama (Kemenag).
Perihal keputusannya, kata Abdul Mu'ti, pengesahan keputusan libur ini telah dilakukan oleh pemerintah mengenai proses anak-anak sekolah mengenyam pendidikan dalam periode bulan Ramadhan.
Mendikdasmen itu mengatakan penandatanganan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri menjadi tanda dalam keputusan pemerintah.
Penandatanganan SKB ini meliputi dari keputusan Menag, Mendagri, dan Mendikdasmen.
Abdul Mu'ti mengabarkan bahwa Kemendikdasmen melakukan koordinasi terhadap empat kementerian dalam prises persiapan keputusan tersebut.
Koordinasi keputusan ini melibatkan Kemenag, Kemendagri, Kantor Staf Presiden (KSP), dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Rencana libur sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadhan mengingatkan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah menerapkannya pada 1999 silam.
Gus Dur mengesahkan libur sekolah satu bulan penuh berguna anak-anak bisa mengisi berbagai program keagamaan.
Program keagamaan ini bisa berupa pesantren kilat. Kegiatan tersebut juga menjadi pemulihan bagi anak-anak pada kondisi fisik maupun mental.
Sebab, pemulihan keduanya sangat berdampak baik agar anak-anak tidak terlalu terbebani setelah melakukan proses belajar di bulan suci Ramadhan.
Ada pun keuntungan para guru dan tenaga pendidik di era Gus Dur mengacu pada tidak selalu memberikan ajaran terhadap anak didiknya.
Para guru bisa mengisi kegiatan dengan cara mengikuti berbagai pelatihan dan sebagainya agar memperkaya dan menjaga kompetensinya masing-masing.
(ant/hap)
Load more