Jakarta, tvOnenews.com- Menanti 100 hari kerja pemerintahan saat ini yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto menjadi ajang penilaian. Mulai dari Presiden, para Menteri juga pejabat daerahnya pun tak luput dari hasil survei.
Sehubungan 100 kerja para Menteri, Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak., memberikan apresiasi besar terhadap kinerja Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., selaku Menteri Agama Republik Indonesia.
Mengingat Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024. Bulan ini sudah bisa melihat, bagaimana hasil survei tingkat kepuasan kinerjanya.
Berdasarkan survei terbaru Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) bertajuk Survei 100 Hari Kerja: Performa Kinerja Pemerintah dan Dinamika Sosial dan Politik Nasional yang berlangsung sejak 5-10 Januari 2025, Menteri Agama (Menag) berhasil menempati posisi kedua sebagai pejabat negara dengan kinerja optimal, mendapatkan dukungan sebesar 23,63% dari masyarakat, di bawah Saifullah Yusuf (Menteri Sosial) dengan 29,91%.
Kemudian, selain Nasaruddin Umar, pejabat lain yang mendapatkan apresiasi publik berdasarkan hasil survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) adalah: Saifullah Yusuf (Menteri Sosial): 29,91%; Rini Widyanti (Menteri PAN-RB): 18,76%; Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet): 11,86%; Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Presiden): 11,52%.
Berdasarkan hasil tersebut, berikut Sederet catatan capaian positif Menteri Agama juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, membawa pengalaman panjang dalam pengelolaan keagamaan dan advokasi kerukunan umat beragama di Indonesia.
Sejauh ini berhasil menunjukkan kinerja yang signifikan, terutama dalam memperkuat pelayanan masyarakat, mempercepat pengelolaan haji dan umrah, serta memperkuat program moderasi beragama.
“Sebagai seorang akademisi dan tokoh agama, Nasaruddin Umar memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan kerukunan di tengah keberagaman Indonesia," kata Muhammad dalam keterangannya, Sabtu (18/1).
"Kinerjanya mencerminkan pendekatan yang humanis, progresif, dan penuh empati dalam melayani umat,” ungkapnya.
Digitalisasi Layanan Haji dan Umrah: Kementerian Agama berhasil mempercepat proses transformasi digital, yang mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan terkait haji dan umrah.
Inisiatif ini mencakup sistem pendaftaran berbasis daring dan transparansi data calon jamaah.
Moderasi Beragama: Program moderasi beragama menjadi fokus utama untuk memperkuat harmoni dan toleransi di tengah keberagaman. Nasaruddin Umar secara aktif mendorong dialog lintas agama dan mempromosikan nilai-nilai inklusivitas di berbagai lini masyarakat.
Penguatan Pendidikan Keagamaan: Dalam rangka mendukung pendidikan berbasis nilai, Kementerian Agama telah meningkatkan dukungan kepada madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan. Anggaran tambahan juga dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan pelatihan bagi guru agama, dsb.
"Dalam konteks keagamaan, tantangan tidak hanya datang dari internal umat, tetapi juga dari eksternal. Oleh karena itu, visi jangka panjang Nasaruddin Umar untuk menciptakan harmoni lintas agama patut diapresiasi,” tambahnya.(klw)
Load more