tvOnenews.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menjelaskan seputar qadha dalam pelaksanaan shalat.
Gus Baha mengatakan shalat tetap terjaga melalui pengamalan qadha, sebagaimana kewajiban bagi umat Muslim beribadah kepada Allah SWT.
Namun, Gus Baha sering mendapat kasus terkait orang yang taubat dan ingin qadha shalat telah ditinggalkan olehnya selama berpuluhan tahun.
"Ada orang tanya saya, orang gak pernah sholat sampai 10 tahun. Terus setelah taubat tanya, 'Saya wajib Qadha gak Gus?'," ungkap Gus Baha dalam suatu ceramah sambil mengutip pertanyaan jemaahnya dilansir dari kanal YouTube Ngugemi Dawuh, Sabtu (18/1/2025).
Secara umum, shalat meliputi gerakan dan ucapan mengandung doa saat beribadah kepada Allah SWT.
Shalat bersifat wajib untuk umat Muslim yang tidak boleh sengaja ditinggalkan oleh umat Muslilm.
Shalat menjadi kebutuhan, pedoman hidup, dan sarana selalu berada di jalur kebenaran Allah SWT.
Terkait dalil Al Quran mengenai shalat wajib dipelihara umat Muslim di abadikan dalam Surat Al Baqarah Ayat 238, Allah SWT berfirman:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Artinya: "Peliharalah semua shalat (Fardhu) dan shalat Wustaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk." (QS. Al Baqarah, 2:238)
Namun, shalat menjadi tantangan bagi umat Muslim, sebagaimana ibadah yang sangat berat dan ujian untuk mereka selalu menjaga atau meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Surat Al Baqarah Ayat 45 menunjukkan sesuatu yang berat bagi manusia adalah ibadah shalat.
Keberatan hati ini memicu umat Muslim masih banyak yang meninggalkan shalat. Rasulullah SAW pernah bersabda perbedaan ciri-ciri orang kafir terletak pada ibadahnya, begini bunyinya:
"(Beda) antara seorang (mukmin) dan antara syirik dan kekafiran ialah meninggalkan shalat." (HR. Muslim, Tirmidzi, An Nasa'i & Ahmad)
Orang mukmin meninggalkan shalat telah terjerat dalam kesesatan diabadikan dari penafsiran Surat Maryam Ayat 59, Allah SWT berfirman:
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS. Maryam, 19:59)
Orang mukmin sama sekali tidak mengerjakan shalat selama berpuluhan tahun, tentu keislamannya patut dipertanyakan karena tak melakukan kewajibannya sebagai Muslim.
Namun, ada kala orang yang tidak shalat bertahun-tahun telah bertaubat setelah mendapat hidayah dan kembali menuju jalan benar.
Mereka memilih untuk qadha, mengingatkan shalat yang terlewat atau ditinggalkan bisa diganti dengan cara tersebut.
Meski begitu, qadha shalat mempunyai aturan, bahwa seorang mukmin diperboleh ganti ibadahnya apabila adanya unsur ketidaksengajaan.
Lantas, apakah Allah SWT menerima qadha shalat hamba-Nya yang bertaubat setelah meninggalkan puluhan tahun? Gus Baha membagikan jawabannya dengan pertimbangan besar.
Gus Baha menjelaskan secara tuntas setelah mendapat pertanyaan dari jemaahnya melalui pertimbangan secara matang terkait qadha shalat orang yang tak beribadah berpuluhan tahun.
"Tak lihat wajahnya itu kalau diwajibkan langsung enggak shalat. Akhirnya saya sebagai kiai mengakali. Ya sudah yang penting kamu shalat dulu aja lah. Enggak usah tanya qadhanya," jelas dia.
Gus Baha menganjurkan lebih baik beribadah shalat dan enggan menjelaskan secara panjang membuat orang tersebut tidak lagi bersua dengannya selama setahun.
Gus Baha setahun kemudian kembali kedatangan tamu dengan orang yang sama. Sosok tersebut mengakui kepada sang pendakwah asal Rembang itu bahwa dirinya telah rajin mengerjakan shalat.
Orang tersebut mengatakan secara gamblang kepada Gus Baha, bahwa dirinya telah menikmati dan damai saat beribadah kepada Allah SWT.
Namun, orang itu tetap bersikeras menanyakan tentang cara qadha. Gus Baha mengabarkan hal yang dilakukan bisa mengisi dua rakaat tambahan di setiap shalatnya.
"(Dia) sudah gak tanya Qodha' wajib apa nggak. (Tapi bertanya) Caranya qadha gimana? Saya bilang, ya pokoknya tiap shalat kamu dua kali aja. Gak usah langsung banyak," terangnya.
Murid kesayangannya Mbah Moen itu berbagi saran terkait qadha hanya dua rakaat, dikhawatirkan orang tersebut hanya sebentar melaksanakan shalat.
Shalat hanya menjadi formalitas belaka, apabila langsung qadha sekali untuk menggantikan ibadahnya yang ditinggal 10 tahun.
Ia pun menghitung jumlahnya bahwa orang tersebut harus membayarnya sebanyak 18.000 shalat untuk qadha ibadah dilupakan selama 10 tahun.
"Berarti kalau setiap bulan 150, 150x12 banyak. Terus kali 10 tahun. Lihat tarawih saja dia takut, apalagi (mengerjakan 18.000 itu sekaligus)," tuturnya.
Gus Baha menyimpulkan cara qadha shalat secara bertahap boleh dilakukan, meski harus berdasarkan kemampuan fisik dan waktu luang dimiliki orang tersebut.
Proses qadha, Gus Baha menutupkan bisa disandingkan dengan shalat lima waktu sebelum mengalami kematian agar tidak terjebak dalam situasi kafir.
Niat tulus menjadi faktor penting agar konsisten beribadah dan selalu meminta permohonan kepada Allah SWT sebagai cara terbaiknya.
(hap)
Load more