tvOnenews.com - Gus Baha menjelaskan jumlah rakaat dalam shalat Dzuhur dalam suatu ceramahnya.
Gus Baha memahami perkara rakaat dalam shalat wajib, khususnya Dzuhur sering kelupaan saat melaksanakannya. Mereka menganggap ibadahnya tidak afdhol atau tak sah.
Namun demikian, perkara shalat Dzuhur dua rakaat tidak berdosa, kata Gus Baha, mengacu pada kisah Nabi Muhammad SAW pernah berbuat salah.
"Salah itu enggak pasti dosa, kadang malah bagus buat syarat ya," ujar Gus Baha dinukil dari kanal YouTube Sekolah Akhirat, Sabtu (18/1/2025).
Shalat Dzuhur dua rakaat memang merupakan kasus yang jarang terjadi, meskipun kasus ini bisa menjadi sering karena didasari lupa.
Manusia sebagai insan tidak sempurna, terkadang sering melupakan hal-hal kecil hingga besar karena dianugerahi oleh Allah SWT terhadap fikirannya.
Kelupaan menjadi hal lumrah sebagai manusia. Walaupun kita harus tetap mengingat sebagai cara untuk berpikir untuk melakukan setiap aktivitasnya.
Kewajiban mengerjakan shalat menuntun manusia agar memenuhi tugasnya untuk beribadah dan menyembah kepada Allah SWT.
Surat Al Baqarah Ayat 45 menjadi landasan dalam Al Quran bahwa, sesungguhnya shalat ibadah yang berat, Allah SWT berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya: "Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al Baqarah, 2:45)
Ada pun pelaksanaannya juga memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi, guna mendapatkan keabsahan dan pahala melalui shalat.
Secara umum, shalat Dzuhur mempunyai jumlah sebanyak empat rakaat. Ibadah ini menjadi kewajiban bagi umat Muslim untuk mengerjakannya pada siang hari.
Ada kalanya beberapa orang mukmin sulit khusyuk saat shalat Dzuhur, sehingga hanya dikerjakan kurang dari empat rakaat atau lebih.
Ketidaksesuaian jumlah rakaat ini menyebabkan mereka berasumsi shalat Dzuhur tidak sah dan melakukan sujud sahwi.
Namun demikian, Gus Baha mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW juga pernah melakukan kesalahan saat melaksanakan shalat Dzuhur.
Bagi mereka yang berasumsi orang-orang berbuat salah dalam shalatnya dianggap dosa.
"Misalnya Anda shalat Dzuhur dua rakaat pasti dituduh salah, ya ngelamun ya pokoknya keliru," terang dia.
Lantas, bagaimana dengan kondisi Nabi Muhammad SAW tidak mengingat jumlah rakaatnya saat Dzuhur?
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA itu menyebutkan bahwa Nabi SAW tidak berdosa.
Ia menuturkan alasan Nabi SAW tidak dosa, padahal beliau shalat Dzuhur tak sesuai dengan jumlah rakaatnya.
Ia menegaskan bahwa kesalahan karena lupa dengan dosa berbeda jauh. Kisah Nabi Muhammad SAW lupa rakaat Dzuhur juga dijelaskan dalam hadis riwayat.
"Riwayatnya ada dua, Dzuhur atau Ashar, banyak yang mengatakan Dzuhur, pokoknya hanya Dzuhur dan Ashar," jelasnya.
Dalam beberapa hadis riwayat yang sahih menunjukkan kesalahan Nabi SAW pada jumlah rakaat antara mengerjakan Dzuhur dan Ashar.
Hadis riwayat mengenai shalat Ashar dua rakaat dari Anas Radhiyallahu 'Anhu, seperti ini lafalnya:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ بِالْمَدِينَةِ أَرْبَعًا وَصَلَّى الْعَصْرَ بِذِي الْحُلَيْفَةِ رَكْعَتَيْنِ
Artinya: "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam shalat Dzuhur di Madinah 2 rakaat, dan shalat Ashar di Dzulhulaifah 2 rakaat." (HR. Muslim)
Hadis riwayat dari Ibnu Mas'ud mengenai Nabi SAW mengerjakan shalat Dzuhur lima rakaat, begini bunyinya:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ خَمْسًا فَلَمَّا سَلَّمَ قِيلَ لَهُ أَزِيدَ فِي الصَّلَاةِ قَالَ وَمَا ذَاكَ قَالُوا صَلَّيْتَ خَمْسًا فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ
Artinya: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, shalat Dzuhur 5 rakaat, ketika selesai salam ditanyakan kepada beliau: Apakah shalat ditambah? Nabi menyatakan: Ada apa? Para Sahabat berkata: Anda telah shalat 5 rakaat. Maka beliau sujud dua kali sujud (sujud sahwi)." (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam hadis riwayat ini, Gus Baha menceritakan bahwa teori kesalahan jumlah rakaat Dzuhur bikin sahabat bahagia.
Bahwasanya para sahabat sempat merasa bingung shalat Dzuhur tidak sesuai dengan jumlah rakaatnya. Bahkan, Nabi SAW juga bingung dan bertanya kepada mereka.
"Ya Rasulullah ini shalat model baru atau gimana atau memang kamu lupa? Santai Nabi kembali ke ihrok, apa betul kalau saya hanya shalat dua rakaat," tutur Gus Baha sambil mengutip kisah dalam hadis riwayat tersebut.
"Terus sahabat bilang, benar ya Rasulullah, Nabi takbir lagi menambahkan sujud sahwi," tandasnya.
Gus Baha menyimpulkan bahwa penafsiran ini hanya dijadikan syariat dalam kondisi kelupaan tidak berdosa, meskipun tidak dapat dibenarkan dan harus sesuai rukunnya.
(hap)
Load more