Kendati demikian, Gus Baha menegaskan Tahajud paling afdhol harus dikerjakan dengan masing-masing potongan dua rakaat. Meskipun jumlahnya bisa langsung digabung jika ingin mengerjakannya lebih lama.
Namun, pelaksanaannya mengenai pembagian per dua rakaat bisa menggunakan cara hitungan 2+2+2+2 (Tahajud) ditambah 3 rakaat Witir.
Ada juga mengerjakan pakai hitungan 2+2+2 (Tahajud) dan 3 rakaat Witir atau 4+4+3 hingga 2+2+2+3 (Tahajud dan Witir).
Bagi Gus Baha, berapa pun jumlahnya akan berfungsi keutamaannya sebagai orang saleh dengan catatan niat setulus hati untuk mengerjakan Tahajud.
"Pelafalan niat (secara spesifik) akan menjadi pembeda, yang membedakan antara shalat sunnah dan shalat Fardhu. Selain itu, niat juga menjadi pembeda sekaligus yang menegaskan jumlah rakaat dalam suatu shalat," pungkasnya.
(hap)
Load more