Hingga kini tidak sedikit orang yang berkunjung termasuk warga lokal telah tadabbur alam. Bagi mereka tempat yang kini sebagai cagar budaya menemukan dirinya setelah mengkaji hingga merenung tanda syukur mendekatkan diri kepada Tuhan. Banyak yang berkeyakinan tempat pemujaan ini dikaitkan unsur religi dan sistem kepercayaan setempat membentuk kebudayaan.
Jam operasional cagar budaya Gunung Padang berada di dua kampung antara Kampung Gunung Padang dan Kampung Cipanggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur ini berlangsung 24 jam. Tidak ada batasan tempat khusus bermeditasi malam di lima terasnya.
Namun, Nanang mengingatkan meditasi di cagar budaya ini tidak sembarangan. Bagi pengunjung pertama kali, harus perlu adanya pendampingan dari para pemandu. Sebab, pihak pengelola sering mendapatkan orang yang ingin ziarah, meditasi, dan kebutuhan spiritual mengalami kejadian aneh.
"Penjaga biasanya nanya nama dulu, darimana asalnya. Kalau yang sudah kenal dan terbiasa tidak masalah, silakan naik-naik aja karena sudah percaya. Tapi bagi yang baru takut melakukan hal sesuatu secara normatifnya dilarang atau budaya, kita tidak ingin kedapatan kejadian tidak diinginkan," terang dia.
"Mereka mendapat bimbingan dulu secara aturannya, bahkan harus diantar oleh guide. Tapi biasanya mereka lakukan itu ada kandungan spiritualnya, istilahnya kulo nuwun," sambungnya.
Load more