tvOnenews.com - Almarhum ulama karismatik asal Martapura, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani al Bantani alias Abah Guru Sekumpul memiliki kisah membela Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Abah Guru Sekumpul telah mengetahui sosok Gus Dur yang dianggap sebagai Wali era modern. Hal ini menyebabkan sosok mantan Ketua Umum PBNU itu tidak jarang mendapat cacian.
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube KKW Channel, Senin (20/1/2025), Abah Guru Sekumpul kebetulan mendapat tamu kehormatan. Sosok yang datang ke kediamannya adalah Gus Dur.
Pertemuan Abah Guru Sekumpul dan Gus Dur berlangsung di kediaman ulama ternama di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada 2000.
Guru Sekumpul dan Gus Dur tampak menikmati perbincangannya dengan penuh kebahagiaan saat momen silaturahmi tersebut.
Guru Sekumpul sebetulnya jauh sebelum kediamannya didatangi Gus Dur, bahwa bapak Pluralisme di Indonesia itu telah mempunyai jadwal akan bersua dengannya.
Guru Sekumpul telah mengumumkan kepada majelis saat berceramah di Musholah Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura bahwa Gus Dur akan datang untuk menemuinya.
Namun begitu, Guru Sekumpul tidak mengetahui jadwal kepastian Gus Dur akan bertemu dan bersilaturahmi dengannya dan masyarakat di sekitar wilayahnya.
Gus Dur pada akhirnya memenuhi janjinya datang ke kediaman Guru Sekumpul pada 26 Mei 2000.
Kebetulan, Gus Dur juga ingin melakukan ziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, uyut dari Abah Guru Sekumpul.
Syekh Arsyad Al Banjari apalagi memiliki hubungan silsilah keluarga yang terhubung dengan Rasulullah SAW.
Ulama asal Martapura itu pun sangat mengenal Gus Dur bukan orang sembarangan. Meski, nama ia bersinar di wilayahnya dan terpandang, mengingat dianggap punya karomah.
Gus Dur yang menjadi inspirasi bagi semua orang. Sosok tersebut digadang mempunyai tirakat luar biasa.
Tak heran, Presiden ke-4 RI itu selalu menjadi inspirasi dan namanya semakin harum dan dikenang oleh seluruh kalangan.
Kepribadiannya yang religius menjadikan Gus Dur juga bagian dari Wali, meski hidup di era modern.
Guru Sekumpul pun mengetahui kelebihan dan sosoknya menginspirasi banyak orang tanpa memandang perbedaan.
Ulama asal Kalimantan Selatan itu juga sering mengikuti seputar kegiatan tamu kehormatannya tersebut.
Guru Sekumpul merasa heran terhadap penghina yang menganggap Gus Dur sosok sepele, hanya karena dianggap Wali sebagai keunggulannya.
"Gus Dur itu anak ulama dan cucu ulama," ungkap Abah Guru Sekumpul.
Sebagai sesama ulama dan punya karomah, Guru Sekumpul menyinggung orang yang menghina Gus Dur.
"Siapa yang fitnah Gus Dur, yang mencaci Gus Dur, ia akan kualat!," tegas Guru Sekumpul.
Kedekatan keduanya mengenang kisah Guru Sekumpul pernah memiliki jadwal menghadiri sebuah acara dari Nahdlatul Ulama (NU).
Jadwal Guru Sekumpul akan hadir dari Martapura menuju gelaran Muktamar NU digulir di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Parat pada 1994 silam.
Kendati demikian, Guru Sekumpul mengalami halangan untuk hadir dalam Muktamar NU itu. Hal ini membuatnya menyampaikan permohonan maaf kepada Gus Dur.
Gus Dur menunjukkan kerendahan hatinya. Ia pun mengajak Guru Sekumpul diangkat sebagai Mustasyar PBNU periode 1994-1999.
Guru Sekumpul dan Gus Dur juga pernah bertemu kedua kalinya, di mana cucu dari KH Hasyim Asy'ari itu telah berstatus Presiden ke-4 RI.
(hap)
Load more