tvOnenews.com - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan keabsahan shalat akibat fikiran sisaan air kencing tidak sengaja menetes di celana.
Buya Yahya mengambil pembahasan seputar najis dalam shalat, mengingatkan air kencing penyebab ibadah batal dan mengharuskan Wudhu lagi.
Buya Yahya membahas air kencing sebagai najis saat shalat tak sengaja menetes setelah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaah yang was-was terhadap amalan ibadahnya.
"Izin bertanya, apa hukumnya celana dalam yang berbau pesing? Dikarenakan saya setelah selesai beristinja merasakan seperti ada yang keluar dan setelah shalat, mohon maaf, saya cium celana dalam saya dan ternyata bau pesing. Mohon jawabannya Buya," kata salah satu jemaah kepada Buya Yahya dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (20/1/2025).
Secara umum, syarat sah shalat harus berada dalam kondisi suci. Allah SWT menganjurkan hamba-Nya berwudhu agar saat beribadah telah kondisi bersih.
Seputar najis menjadi permasalahan utama dalam hukum keabsahan shalat, sebagaimana mengingatkan setiap ibadah harus bersifat suci dan bersih dari hadast besar maupun kecil.
Pakaian seperti celana, baju, dan sebagainya yang mengandung najis, penyebab ibadah shalat tidak sah.
Najis menjadi hal yang dihindari oleh umat Muslim. Sebab, umat Rasulullah SAW menginginkan kunci surga melalui ketakwaan dan keimanannya tetap terjaga dari shalat.
Berdasarkan pendapat dari Imam Malik, Ibnu Al Qasim menceritakan shalat dalam menahan buang air kecil maupun besar, maka hukumnya batal dan tidak sah.
Hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu dan Tsauban menjelaskan hukum shalat batal saat menahan buang air, Rasulullah SAW bersabda:
لا تجل لِمُؤْمِنِ أَنْ يُصَلِّي وَهُوَ حَافِنٌ جِنَّا
Artinya: "Tidak boleh seorang mukmin shalat dalam keadaan sangat menahan air."
Namun demikian, ada orang mengatakan hadis riwayat ini adalah dhaif selama kebenarannya belum teruji.
Pembahasan ini mengingatkan anjuran betapa pentingnya Wudhu untuk membuang segala hadas menempel di tubuh agar shalat tetap suci.
Tempat shalat yang kotor juga menyebabkan ibadah tidak sah. Bahwasanya kebersihan merupakan bagian dari keimanan seperti kalimat pepatah yang populer.
Lantas, bagaimana kondisi hanya merasa air kencing tiba-tiba menetes tanpa disengaja dalam melaksanakan shalat? Buya Yahya menjelaskan seputar jenis najis.
"Kalau pesing itu pasti kencing wahai hamba Allah. Sebab, najis itu kan ada tiga tandanya, kalau tidak kelihatan warnanya," jawab Buya Yahya.
"Tapi kalau ketemu baunya pesing dan itu memang tempat untuk sesuatu yang biasa keluar air kencing, maka selagi pasti pesing maka menjadi najis, pasti pesing," sambung dia.
Ia memastikan bahwa, bau pesing yang tercium meskipun tidak sengaja meneteskan air kencing, bahwa ibadah shalatnya batal.
Meski begitu, pengasuh LPD Al Bahjah itu merasa heran mengapa tidak terlalu bersih membuang air kencing tersisa setelah beristinja.
Sebab, air kencing masih menempel di bagian kemaluannya rentan menetes dan menempel di celana dalam.
Selain itu, air kencing tersebut, kata Buya Yahya, penyebab seorang mukmin selalu kefikiran dan shalat tidak khusyuk.
Ia menegaskan orang yang selalu berfikir bahwa merasa air kencing telah keluar, penyebab ibadah shalat hanya sia-sia.
"Cuma harus Anda ambil ilmu ini yang lebih penting! Ingat tidak disunnahkan Anda mencium celana dalam, ini kebodohan," terangnya.
Menurutnya, sikap tersebut bukan anjuran dari sunnah, sekaligus hanya memunculkan fikiran negatif saat shalat.
Ia mengatakan, jika sikap ini tidak muncul, maka akan baik-baik saja dan merasa ibadah shalatnya tetap nyaman.
"Makanya sebagian orang karena penyakit was-was sunnah dicium, kan coba ini dipotret mertuanya enggak mau lagi dengan dia, itu enggak elok," jelasnya.
"Makanya ilmu adab itu penting, tidak disunnahkan mencium, mohon maaf, celana dalam gitu. Ini kebodohan ya," tambahnya menerangkan.
Pendakwah karismatik ternama ini berharap betapa pentingnya belajar ilmu sederhana, minimal seputar najis agar tidak memunculkan kekeliruan.
"Termasuk mohon maaf, habis istinja tidak disunnahkan mencium tangannya makruh malahan menjijikkan," tuturnya.
"Jadi kalau ada kencingnya gimana? Kalau ada ya enggak sah shalatnya, cuma siapa bilang ada Anda enggak kerasa kencing kok ya sudah jangan dipikirin, sudah sampai mati jangan mencium itu," lanjutnya.
Ia sangat mendukung bahwa, seorang mukmin benar-benar telah kencing saat shalat harus cepat mengambil air Wudhu dan membersihkan pakaiannya.
"Kalau saya mencium terlalu bawa kencing ada dua, Anda rugi, pertama Anda bodoh, yang kedua Anda akhirnya harus Wudhu menyuci lagi, kan dua kerugian," tandasnya.
(hap)
Load more