“Ini adalah doa shahih. Nggak usahlah mengatakan ini yang paling benar. Dua-duanya benar,” tegas Buya Yahya.
Daripada memperdebatkan bacaan mana yang lebih benar, Buya Yahya menyarankan agar umat Islam fokus mengamalkan doa yang telah biasa mereka baca.
Hal ini lebih baik daripada menghabiskan energi pada perbedaan pendapat yang tidak mendasar.
“Masyarakat itu yang penting mengamalkan. Yang sudah biasa dengan Wajjahtu sampai akhir, sudahlah itu diamalkan, nggak usah pusing,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa terdapat mazhab yang memiliki pandangan berbeda mengenai doa iftitah.
Misalnya, mazhab Malik memandang doa iftitah sebagai makruh karena khawatir dianggap wajib oleh umat dan akhirnya merepotkan.
“Kalau kita noleh mazhab Malik, mereka mengatakan makruh, karena takut diduga menjadi amalan wajib lalu merepotkan umat,” jelas Buya Yahya.
Mazhab Malik menyarankan agar setelah takbiratul ihram, umat langsung membaca Surah Al-Fatihah.
Load more