Jakarta, tvOnenews.com- Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong atau yang akrab disapa STY dikabarkan bakal meninggalkan Indonesia.
Kabar tersebut tentu buat sebagian pecinta sepakbola kehilangan sosok pelatih yang toleran.
Sebab masa kontrak Coach Shin Tae-yong sudah berakhir. Pemecatan STY disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada Senin (6/1) lalu. Hal ini pun menuai pro-kontra di tengah pecinta sepakbola.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik untuk timnas," ucap Erick Thohir dalam Konferensi Pers.
Dalam kesempatan yang sama, diujung Konferensi Persnya, Erick tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pelatih asal Korea Selatan itu.
Sebagaimana diketahui, STY dikenal sosok yang toleran dan semangat belajar budaya dan pahami agama Islam.
Jeong Seok-seo atau Jeje dalam sebuah unggahan di Instagramnya beberapa waktu lalu, membocorkan informasi jadwal kepulangan STY.
"Coach Shin Tae-yong akan pulang ke Korea kampung halamannya pada 26 Januari 2025 pukul 21.50 WIB dengan Pesawat Korean Air," tulis Jeong Seok-seo dalam sebuah unggahan di Instagram, dikutip Rabu (23/1).
Tentunya, hal itu ia sampaikan saat ia masih mengasuh Skuad Garuda. STY menegaskan kalau kemampuan skill bermain juga perlu diimbangi dengan etika.
"Yang paling penting, jangan pernah melupakan teknik dasar. Kemudian, harus menjaga attitude (sikap) karena perilaku kita pasti terlihat," kata Shin Tae-yong pada acara tur trofi Piala AFF 2024 di Jakarta, Sabtu, 2 November lalu.
Hal ini berkesinambungan dengan upaya Shin Tae-yong menjaga dan menjunjung yang namanya toleransi dan beradab serta mempunyai skill (kemampuan).
Mantan Pelatih Timnas Indonesia itu, melihat pemain-pemain Skuad Garuda memiliki potensi yang bagus.
Sehingga dirinya selalu memberikan saran selalu belajar dan mengasah kemampuan diri tanpa mengabaikan hal-hal dasar.
"Meski pemain bola itu atlet, tetapi perlu memiliki sikap yang baik seperti membantu persoalan sosial di Indonesia," tegas STY. (klw)
Load more