Melansir dari laman Al Jazeera, Undang-undang perkawinan Thailand kini menggunakan istilah yang netral gender sebagai pengganti “laki-laki”, “perempuan”, “suami” dan “istri”.
Undang-undang ini bahkan memberikan hak adopsi dan warisan yang sama kepada pasangan sesama jenis. Sebagaimana pasangan heteroseksual untuk pertama kalinya.
Diketahui, data sementara sekitar 180 pasangan berkumpul di pusat perbelanjaan Siam Paragon mulai pukul 8 pagi untuk mendaftarkan pernikahan mereka.
"Hari ini penting bukan hanya bagi kami, tetapi juga bagi anak-anak kami. Keluarga kami akhirnya akan menjadi satu," kata perempuan transgender Ariya "Jin" Milintanapa kepada kantor berita AFP, yang dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (23/1).
"Baik laki-laki, perempuan, atau non-biner, semua orang seharusnya memiliki hak untuk mengidentifikasi diri sesuai keinginan mereka,” katanya.
“Tidak peduli jenis kelamin Anda atau siapa yang Anda cintai, cinta tidak mengenal batas atau harapan. Semua orang akan dilindungi di bawah hukum yang sama.”
Load more