tvOnenews.com - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor mengatakan sangat senang belajar budaya baru saat mengetahui Patrick Kluivert sebagai juru taktik Garuda.
Alex Pastoor menjelaskan kesibukan dirinya langsung memahami budaya baru yang semulanya Patrick Kluviert tidak menyebutkan dirinya jadi asisten pelatih di Timnas Indonesia.
Alex Pastoor bahwasanya menjadi asisten pelatih salah satu yang diajak Patrick Kluivert yang dipinang oleh PSSI.
Kehadiran Pastoor mendampingi Patrick Kluivert, mengingatkan mereka sangat dibutuhkan PSSI membesut Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia saat ini telah melakukan masa transisi jajaran pelatih di tengah libur kompetisi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, Timnas Indonesia masih menjadi naungan mantan pelatih berkebangsaan Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Namun, PSSI langsung sigap mencari pengganti dan cepat-cepat mengumumkan pelatih baru yang kini dipegang oleh Patrick Kluivert.
Patrick Kluivert tidak sendirian yang mengajak Alex Pastoor dan Denny Landzaaat sebagai asistennya sejak menjadi juru taktik di Timnas Indonesia.
Alex Pastoor pun merasa girang dan beberapa kali memamerkan langsung memahami catatan pertandingan Timnas Indonesia, terutama saat kontra Arab Saudi di laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dilansir tvOnenews.com dari media asal Belanda, Ziggo Sports, Jumat (24/1/2025), Alex Pastoor menghadiri program podcast membicarakan seputar Timnas Indonesia.
Pastoor mendapat pertanyaan dari pembawa acara terhadap keyakinannya bisa bawa Garuda rebut tiket Piala Dunia 2026.
"Iya itu bagus sekali, terima kasih," ungkap Alex Pastoor.
Kemudian, Pastoor membeberkan ketika Patrick pertama kali mengajak dirinya sebagai pendamping di jajaran kepelatihan.
Ia mengatakan mulanya Patrick sama sekali tidak menyebutkan negara yang dibesut adalah Indonesia.
"Iya patrick memanggilku dan tanya 'apakah aku mau tertarik bergabung tim kepelatihan tim nasional di sebuah negara?'," terang dia.
"Tapi dia tidak menyebutkan langsung nama negara itu," sambungnya.
Keunikan Pastoor tanpa basa-basi langsung menerima tawaran dari Patrick untuk berjuang bersama-sama, walaupun saat itu masih belum tahu negara mana yang akan dilatih olehnya.
"Dan aku langsung mengatakan iya dan aku mau tertarik dan aku pikir kamu bakal tertarik menyukai itu dan selang beberapa waktu," katanya.
Bagi Pastoor, dirinya sangat bangga bisa melatih tim berbasis nasional dan tidak menyekat negara apa pun sebagai pilihan kariernya di dunia kepelatihan sepak bola.
Ia sempat mengira Timnas Belanda sebagai kiprah selanjutnya. Kemungkinan tim nasional tersebut menjadi impiannya di kursi kepelatihan.
"Ya aku tidak membiarkan pikiran itu ada di benakku, jadi kamu tahu kalau Timnas Belanda, itu tidak mungkin," jelasnya.
Namun, ia tetap optimis bahwa tim nasional tersebut bukan kaleng-kaleng dan percaya memiliki semangat juang tinggi masuk Piala Dunia 2026.
"Tapi aku pikir ini keren sekali," tegasnya.
Pastoor mengatakan dirinya tahu sebagai asisten pelatih Garuda saat dirinya berkumpul untuk merencanakan sesuatu ke depannya.
"Dan disaat semuanya sudah direncanakan, Patrick, Denny, dan aku saling bertemu di sebuah hotel di Amsterdam (Belanda)," tuturnya.
Ketika mengetahui Timnas Indonesia sebagai tujuannya, Pastoor tidak bisa menutupi kesenangannya.
"Kami girang sekali kayak anak-anak, dan kami sangat menanti dan tidak sabar untuk itu dan kami bangga kalau kami memilih," tegasnya lagi.
Alex Pastoor juga mendapat pertanyaan seputar budaya di Indonesia condong berbeda dengan Eropa. Pembawa acara menyinggung soal kualitas bahasa Indonesia.
Salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat sangat fasih berbicara bahasa Indonesia. Pastoor pun juga harus bisa melakukannya.
"Iya, aku harus belajar. Iya (optimis masuk Piala Dunia 2026)," tandas Alex Pastoor.
(hap)
Load more