"Kamu punya fungsi reproduksi dan harus hati-hati. Tapi karena secara umum ditolak, sehingga anak-anak tidak siap," ujar Alissa.
Namun kurangnya pemahaman pendidikan reproduksi ini membuat anak yang berada pada lingkungan tidak sehat, sangat rentan menjadi korban.
Alissa menilai, jika anak belum memahami dan mengendalikan diri untuk mengambil keputusan bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Akibatnya ketika berdua bersama teman-temannya dengan gaya yang seperti itu, sehingga menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, kehamilan remaja," tandas Alissa.
Menurut kakak Yenny Wahid itu, masih tabunya pendidikan seksual inilah yang berdampak pada tingginya angka perkawinan anak maupun nikah siri.
Perkawinan anak ini kerap diidentikkan menikah siri lebih baik daripada berzina.
"Dianggap menikah urusannya mencegah zina, padahal pernikahan itu membangun keluarga bukan mencegah zina,” jelas Alissa.
Load more