Tiga kiai pendiri NU ini saat itu tengah menuju Semarang yang berangkat dari Surabaya.
Mereka ingin menghadiri acara muktamar yang kebetulan saat itu digelar pada 1928 silam.
Mbah Moen mengatakan rumah buyutnya kedatangan sekaligus tempat persinggahan perjalanan tiga tokoh pendiri NU itu.
Nama buyut Mbah Moen memiliki nama Kiai Su'aib yang kebetulan rumahnya berada di Sarang.
"Kiai tiga tadi merundingkan atas kembalinya Kiai Muhaimin menjadi orang Jombang, yang akhirnya dikawin oleh Nyai Khoiriyah, jandanya Kiai Ma’sum Ali. Itu perundingan diadakan di Sarang," ungkap Mbah Moen.
Di rumah Kiai Su'aib, ketiga kiai dari NU itu memberikan ludah ke air yang terisi di dalam gelas.
"Kemudian diminum ibu saya, dan tidak lama melahirkan saya. Ini terus terang saja, jadi saya ini NU-nya enggak bisa dipisahkan," terangnya.
Load more