Salah satu anjuran tidak boleh menjadi sia-sia terletak pada malam harinya diperintahkan mengisi beragam amalan, khususnya dzikir di sepanjang waktu sepertiga malam.
Umat Muslim bisa merebut kesempatannya memperoleh keutamaan dan keistimewaan, wajib memperkaya amalan dzikir di waktu shalat Tahajud hingga sebelum adzan Subuh tiba.
Perintah menggetarkan amalan dzikir dan tasbih seraya dilakukan sebelum Subuh dan menjelang matahari terbit hingga pada malam hari diabadikan dalam Surat Qaf Ayat 39-40, Allah SWT berfirman:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ, وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ
Artinya: "Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai shalat." (QS. Qaf, 50:39-40)
Tafsir ayat ini semakin memperjelas bahwa tidak ada yang sia-sia bagi umat Muslim menemukan jalur keimanannya, seperti melalui pengamalan dzikir di setiap waktu khususnya pada waktu Tahajud.
Syekh Ali Jaber merasa malu jika masih banyak umat Muslim keasikan tidur daripada memperkaya doa dan dzikir di sepertiga malam.
"Setiap malam Allah panggil, mana hamba-Ku yang mau berdoa aku akan kabulkan doanya, mana yang mau istighfar aku ampuni dosanya, mana yang punya susah aku mudahkan susahnya," terangnya.
Load more