Isra Miraj menjadi mukjizat terbesar dan peristiwa ini memang sangat tidak masuk akal, bahkan umat Muslim pada zaman Nabi terkejut terhadap Nabi Muhammad SAW saat menuju Sidratul Muntaha.
Kisah luar biasa menunjukkan saat Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh dilanjut ke Sidratul Muntaha jangan dianggap sepele, mengingat peristiwa ini titik mula perintah shalat lima waktu.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW terbang ke Sidratul Muntaha telah diabadikan yang dicantum melalui Surat Al Isra Ayat 1, Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Isra, 17:1)
Merujuk dari buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al Asqalani, Isra Miraj memiliki pengertian sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Ayat 1 dalam Surat Al Isra mengandung tafsir yang sangat jelas, bahwa Nabi Muhammad SAW terbang ke langit ketujuh saat berada di Masjid Al Aqsa.
Nabi Muhammad SAW lebih dulu melakukan perjalanan dari Masjidil Haram untuk pergi menuju Masjid Al Aqsa. Miraj sendiri berarti perjalanan ke langit ketujuh.
Load more